ICW: DPR Tidak Mewakili Pemilih.

Reporter

Editor

Kamis, 24 Februari 2005 16:48 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Indonesian Corruption Watch (ICW) menyatakan keanggotaan DPR RI periode 2004-2009 tidak representatif atau tidak mewakili masyarakat pemilih. Pernyataan yang disampaikan kepada pers, Kamis (24/2), berdasarkan kajian pemetaan parlemen (legislative mapping) yang dilakuan ICW terhadap DPR RI periode 2004-2009 baru-baru ini. Ketidakterwakilan terlihat dari tempat tinggal dan daerah pemilihan, perolehan suara yang terkait dengan bilangan pembagi pemilih, jenis kelamin, dan umur. Dari hasil kajiannya, ICW menemukan dari segi tempat tinggal, 376 anggota DPR atau sekitar 68 persen dari total anggota DPR, yaitu 550 orang, tinggal tidak sesuai dengan daerah pemilihan yang mereka wakili. Dari kajian ICW di 10 kota tempat tinggal anggota DPR, 65,41 persen tinggal di Jakarta. Padahal, mereka mewakili sekitar 33 provinsi. Sisanya, tinggal di Bekasi (8,02 persen), Tangerang (5,26 persen), Bandung (5,01 persen), Bogor (3,51 persen), dan Depok (3,01 persen). Sisanya lagi tinggal di Surabaya (3,01 persen), dan di Medan, Semarang, serta Yogyakarta masing-masing sekitar 2,26 persen. Dari perolehan suara, hanya dua orang anggota DPR yang memiliki jumlah suara mencapai bilangan pembagi pemilih, yaitu satu dari PKS, dan satu dari Golkar. Sisanya, dengan perolehan suara di bawah 20 persen mencapai 71,8 persen. Menurut koordinator ICW, Lucky Djani, anggota DPR terpilih lebih karena suara pemberian partai dibandingkan suara yang diperoleh langsung dari pemilih. Sedangkan dari umur, 48 persen anggota DPR berumur di atas 50 tahun, padahal populasi penduduk di atas umur 50 tahun hanya 20 persen (berdasarkan sensus 2000). Sebaliknya, untuk penduduk berusia 20-29 tahun, yang merupakan populasi tersbesar penduduk Indonesia (25 persen) hanya terwakili 0,91 persen anggota dewan.Lalu berdasarkan jenis kelamin, perempuan yang menempati angka 50 persen dari total jumlah penduduk di Indonesia, hanya terwakili 10,7 persen di DPR. "Dapat disimpulkan komposisi DPR RI periode 2004-2009 tidak cukup representatif," ujar Lucky yang didampingi tim riset ICW Ibrahim Z. Fahmy Badoh, Febri Hendri, dan Affan Tojeng. "Jadi anggota DPR berhati-hati jika mengatasnamakan rakyat," ujar Lucky. Sunariah

Berita terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

10 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

20 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

23 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

24 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

27 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

28 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

29 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

30 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

30 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

34 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya