TEMPO Interaktif, Mataram: Dewan Pimpinan Wilayah Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Nusa Tenggara Barat secara resmi menolak digelarnya Silaturahmi Nasional (silatnas) kader PPP yang rencananya digelar di Jakarta, 25-27 Februari mendatang. Alasannya, agenda dari pertemuan kader partai berlambang Ka'bah ini cenderung hanya untuk menjatuhkan Ketua Umum PPP Hamzah Haz dengan cara di luar konstitusi. "Kita sudah resmi berkirim surat penolakan. Surat penolakan ini merespon undangan acara Silatnas," tegas Muhammad, Wakil Ketua DPW PPP NTB, di Mataram, Rabu (23/2) siang.Muhammad mengakui, bahwa dirinya menyetujui dengan digelarnya silaturahmi nasional ini. Namun dengan catatan tidak ada agenda-agenda terselubung yang liar, seperti membahas soal digelarnya Musyawarah LuarBiasa atau Kongres Luar Biasa yang ujung-ujungnya biasanya mengganti Ketua Umum PPP di luar agenda konstitusi dan tidak sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga organisasi. "Kalau silaturrahmi, itu wajib bagi PPP. Tapi kalau sudah dibumbui dengan agenda menjatuhkan pimpinan dengan cara tidak benar, ya kita tolak," papar kader PPP dari unsur Muslimin Indonesia (salah satu faksi di PPP) ini.Sebenarnya, untuk proses regenerasi di PPP, sudah ada mekanisme partai yang baku. Dia menyebut, beberapa waktu lalu Dewan Pengurus Pusat PPP telah mengirim surat ke DPW PPP se-Indonesia yang isinya meminta agar dilakukannya musyawarah secara bertahap di tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota hingga provinsi atau wilayah. Misalnya saja musyawarah tingkat desa dan kecamatan diupayakan selesai akhir tahun 2005. Kemudian musyawarah tingkat kabupaten/kota dan wilayah bisa sampai tahun 2006. Jika, pelaksanaannya semuanya selesai pertengahan tahun 2006, maka muktamar tidak harus menunggu hingga tahun 2007. "Saya kira itu proses regenerasi yang baik dan ideal di partai ini," imbuhnya.Muhammad juga menegaskan bahwa DPW PPP NTB tidak membolehkan kadernya mendatangi silatnas dengan membawa payung DPW. "Jika terbukti ada ya, pasti kita akan beri sanksi," imbuhnya.Acara Silatnas ini sendiri dimotori oleh beberapa orang kader DPP PPP. Acara ini jadi pemicu perseteruan internal partai karena digelar bukan lewat jalur partai, tapi lewat kader-kader partai ini yang kebetulan menjadi pengurus DPP PPP. sujatmiko