TEMPO.CO, Jakarta - Taufik Basari, calon legislator dari Partai Nasional Demokrat, semula mematok dana kampanye Rp 200 juta. Dana itu ia ambil dari tabungan pribadinya. "Ternyata biayanya sudah sekitar Rp 400 juta," kata salah satu dari 11 caleg pilihan Tempo ini, dua pekan lalu.
Taufik mengatakan biaya terbesar untuk mencetak kaos dan kemeja untuk para pendukung. Akan tetapi, kata dia, partai memberikan sumbangan lebih besar kepadanya, yaitu jaringan yang luas, seperti Komunitas Sepeda Nasional Demokrat. "Mereka membantu dalam promosi saya di kalangan menengah atas." (Baca: Taufik Basari, Caleg Bermodal Pengalaman Advokat).
Pendiri Taufik Basari & Associates itu tertarik masuk partai lantaran diskusi dengan kawan-kawannya. Alih-alih ditahan, ia malah semakin didorong menjadi seorang calon legislator oleh seorang sahabatnya yang menjadi wali kota. (Baca: Jadi Caleg, Taufik Basari Dibujuk Wali Kota).
Tak sampai sebulan, Taufik ditelepon Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh. Surya menawarinya untuk menjadi Ketua Dewan Pimpinan Pusat Bidang Hukum dan HAM. "Bang Surya menjawab, apa yang kamu lakukan selama ini akan saya dukung," ujarnya. (Baca: Tak Kenal Caleg, Warga Papua: Tuhan yang Tentukan).
Taufik berdiskusi dengan banyak pihak soal tawaran itu. Salah satunya, pengamat politik Burhanuddin Muhtadi. Burhanuddin mendukung Taufik menerima tawaran itu. "Orang seperti Taufik perlu terlibat dalam partai," kata Burhanuddin. Taufik resmi bergabung dengan NasDem dan mencalonkan diri sebagai caleg daerah pemilihan DKI Jakarta I dengan nomor urut 1.
TIM TEMPO | AMRI MAHBUB
Berita terkait
Sengketa Pemilu Legislatif dari Gugatan PPP hingga Caleg
1 hari lalu
Mahkamah Konstitusi mulai menyidangkan 297 sengketa pemilu legislatif diiantaranya gugatan PPP dan caleg.
Baca SelengkapnyaDemokrat Minta Kapolri dan Jaksa Agung Hentikan Kasus Dugaan Politik Uang Kadernya
12 hari lalu
Salah satu caleg Demokrat dilaporkan atas dugaan politik uang.
Baca SelengkapnyaPara Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti
34 hari lalu
Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?
Baca SelengkapnyaDeretan Caleg Kritis PDIP yang Gagal Lolos ke Senayan
39 hari lalu
Hasto mengatakan partainya akan pasang badan guna memperjuangkan para caleg kritis PDIP untuk tetap masuk menduduki kursi parlemen.
Baca SelengkapnyaPDIP Siap Pasang Badan soal Suara Caleg Hilang yang Kritik Jokowi
41 hari lalu
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan partainya tidak akan tinggal diam untuk membela caleg yang kehilangan suara dalam Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaPSI Gagal ke Senayan, Ini Respons Kaesang Pangarep dan Nasib 5 Caleg yang Diprediksi Lolos
41 hari lalu
PSI belum mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamentary threshold 4 persen di Pileg 2024.
Baca SelengkapnyaMK Sebut Belum Ada Caleg dan Parpol yang Daftar Gugatan Sengketa Pileg
41 hari lalu
MK mengungkapkan belum ada caleg dan parpol yang mendaftarkan sengketa hasil Pileg.
Baca SelengkapnyaCaleg PDIP Ikhlas Batal Dilantik jadi Legislator karena Ungguli Suara Ganjar-Mahfud
42 hari lalu
PDIP menerbitkan intruksi pembatalan pelantikan calon legislator yang gagal memenangkan Ganjar-Mahfud di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaCaleg Lolos Dapil Neraka DKI II: Once hingga Uya Kuya Kalahkan Masinton dan Eriko Sotarduga
43 hari lalu
Penyanyi Once Mekel, berhasil lolos ke DPR RI melalui Dapil DKI Jakarta II mengalahkan caleg petahana seperti Masinton Pasaribu dan Eriko Sotarduga.
Baca SelengkapnyaSederet Caleg Petahana Gagal Lolos Senayan: Lodewijk F Paulus hingga Masinton Pasaribu
43 hari lalu
Sejumlah caleg petahana diprediksi gagal mempertahankan kursinya dalam pemilihan legislatif 2024. Berikut ini di antaranya
Baca Selengkapnya