Riau Waspadai Titik Api Akibat Siklon Gilian  

Reporter

Senin, 24 Maret 2014 20:00 WIB

Warga melihat api yang membakar lahan gambut di kawasan Jalan Parit Indah, Pekanbaru, Riau, Rabu (19/2). ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Pekanbaru menyatakan dalam tiga hari mendatang sejumlah wilayah Riau berpotensi dilanda cuaca kering atau minim hujan. Ini merupakan dampak dari adanya badai siklon tropis Gilian di Samudra Hindia bagian selatan.

"Masa udara tertarik semua ke Samudra Hindia, maka terjadi kekeringan di wilayah Riau," kata Kepala Seksi BMKG Pekanbaru, Slamet Riyadi, kepada Tempo, Senin, 24 Maret 2014.

Menurut Slamet, kekeringan udara bakal terjadi pada ketinggian 1.000 hingga 19.000 kaki dengan kelembapan hanya 40 persen. Angin bertiup dari arah utara sampai timur laut dengan kecepatan 5-15 knot per jam. Dengan demikian, potensi kebakaran lahan terjadi di seluruh wilayah Riau, terutama di bagian utara dan pesisir timur.

Karena itu, Slamet meminta warga Riau mewaspadai titik api yang bakal meningkat. Namun, kata Slamet, kekeringan hanya berlangsung singkat. Diperkirakan pada Kamis bakal terjadi kelembapan pada ketinggian 1.000 kaki yang memunculkan benih awan dan potensi hujan. (Baca juga: Gambut Terbakar Lagi, Riau Kembali Berasap)

Siklon tropis Gilian terjadi karena kenaikan suhu permukaan laut yang diikuti oleh bentuk pusaran angin yang berkecepatan lebih dari 30 knot atau 60 kilometer per jam. Siklon jenis ini biasa muncul pada Januari hingga Mei di Indonesia bagian selatan. Pada Juni mendatang, siklon tropis bergeser dan merebak di utara Indonesia.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau menyebutkan satelit NOAA 18 memantau 21 titik api tersebar di sejumlah wilayah Riau. Adapun titik api terbanyak terdapat di Rokan Hilir yakni 6 titik api, disusul Dumai (4), Bengkalis (3), Pelalawan (2), dan Indragiri Hilir (1).

Kepala Bidang Informasi Pusat Pengelolaan Ekologi Regional Sumatera Ilham Malik mengatakan kualitas udara di beberapa wilayah dalam kondisi nyaris tidak sehat. Menurut dia, hujan deras yang turun pekan lalu tidak tuntas memadamkan api secara menyeluruh sehingga lahan gambut yang berada pada kedalaman empat meter masih menyisakan bara.

RIYAN NOFITRA

Berita lain:
Diprotes Nyapres, Jokowi Harus Beri Penjelasan
Peduli Lingkungan, Pevita Pearce Tidak Pakai AC
Penumpang MH370, Pembuat Frekuensi Radio Militer




Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya