Disindir Ruhut, Jokowi: Sudah Beribu Kali Diejek

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 16 Maret 2014 06:40 WIB

Warga lereng merapi melakukan istighosah dukung capres Jokowi dalam pilpres mendatang di Cepogo, Boyolali (15/3). Warga berharap sosok Jokowi menjadi Presiden Indonesia dalam PIlpres 2014 mendatang. ANTARA/Akbar Nugroho Gumay

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta sekaligus calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi menanggapi ejekan yang ditujukan padanya setelah deklarasi capres. "Enggak apa-apa, dicemooh enggak apa-apa," kata Jokowi di rumah dinasnya, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 15 Maret 2014.

Jokowi mengaku sudah terbiasa dengan pelbagai ejekan. "Saya sudah ngomong berkali-kali, diejek enggak apa-apa. Ada yang kritik silakan. Biasa dalam demokrasi biasa dan sudah berpuluh-puluh, beratus kali, beribu kali biasa-biasa saja," ujarnya. (Baca: Ruhut: Jokowi Capres, Indonesia Tunggu Kehancuran)

Sebelumnya, juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, memandang sinis pendeklarasian Jokowi sebagai calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Siapa dia? Anak kos, anak numpang, kok nyapres," kata Ruhut.

Menurut Ruhut, dalam struktur partai berlambang banteng itu, Jokowi bukanlah siapa-siapa. Selain tak tercatat sebagai pengurus pusat, kehadiran Jokowi dalam politik nasional terbilang baru. Dia meragukan kepemimpinan Jokowi bisa diterima semua lapisan masyarakat. (Baca: 5 Sindiran Sinis Ruhut Soal Pencapresan Jokowi).

Ruhut mengatakan saat ini banyak pekerjaan di Jakarta yang belum diselesaikan oleh Jokowi. "Dia gagal mengatasi macet, banjir, dan mengelola busway." Kemenangan Jokowi di pemilihan gubernur Jakarta September 2012, kata Ruhut, bukanlah jaminan Jokowi bakal melenggang mulus menjadi RI1.

PDI Perjuangan resmi mengusung Jokowi sebagai calon presiden pada Jumat, 14 Maret 2014. Akun Twitter PDIP mengumumkan pencalonan Jokowi sekitar pukul 14.44 WIB. Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri membacakan mandat penunjukan Jokowi didampingi Ketua Badan Pemenangan Pemilu Puan Maharani.

Selain menunjuk Jokowi sebagai capres, Megawati memberi tiga perintah harian kepada jajaran PDI Perjuangan. Partai ini juga merilis logo pencapresan Jokowi dengan gambar wajahnya serta latar belakang warna merah khas PDI Perjuangan dan tanda pagar #JKW4P lewat Twitter. (Baca: Sinisnya Ruhut: Jokowi Anak Kos Kok Nyapres?).


ATMI PERTIWI

Berita terkait

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

31 menit lalu

Luhut: World Water Forum Bali Akan Hasilkan 120 Proyek Senilai Rp 150 Triliun

Luhut mengungkap itu lewat pernyataannya bahwa World Water Forum di Bali harus menghasilkan, apa yang disebutnya, concrete deliverables.

Baca Selengkapnya

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

1 jam lalu

Khawatir Ada Titipan, Novel Baswedan Harap Unsur Masyarakat dalam Pansel KPK Diperbanyak

Novel Baswedan, mengomentari proses pemilihan panitia seleksi atau Pansel KPK.

Baca Selengkapnya

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

1 jam lalu

Dapat Penugasan dari Golkar, Musa Rajekshah Ambil Formulir Pendaftaran di PDIP untuk Pilgub Sumut

Partai Golkar Sumut optimistis PDIP akan mengusung Musa Rajekshah dalam Pilgub Sumut 2024.

Baca Selengkapnya

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

3 jam lalu

Respons KSP Ihwal Jokowi Tunjuk Grace Natalie dan Juri Ardiantoro sebagai Staf Khusus Presiden

Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin belum mengetahui di bidang apa Grace Natalie dan Juri Ardiantoro akan ditugaskan.

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

3 jam lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

5 jam lalu

Kritik PDIP Tak Undang Jokowi ke Rakernas, Noel Kutip Puisi Soekarno

Noel mengutip puisi karya Presiden Pertama RI Soekarno, untuk mengkritik PDIP yang tidak mengundang Jokowi di Rakernas

Baca Selengkapnya

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

9 jam lalu

Terkini: Jokowi Sampai Pimpin Rapat Khusus Sebelum Revisi Permendag 36/2023 Terbit, Pabrik Smelter Nikel Meledak Lagi Kali Ini Milik PT KFI

Presiden Jokowi sampai memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag 36/2023.

Baca Selengkapnya

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

9 jam lalu

9 Mantan Komisioner KPK Kirim Surat ke Jokowi soal Kriteria Pansel KPK

Pemilihan Pansel KPK patut menjadi perhatian karena mereka bertugas mencari figur-figur komisioner dan Dewan Pengawas KPK mendatang.

Baca Selengkapnya

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

11 jam lalu

Pansel KPK Tuai Perhatian dari Sejumlah Kalangan, Istana dan DPR Beri Respons

Pembentukan Pansel Capim KPK menuai perhatian dari sejumlah kalangan. Pihak Istana dan DPR beri respons ini.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

11 jam lalu

Jokowi Sampai Pimpin Rapat Revisi Ketiga Permendag 36/2023, Ada Apa?

Presiden Jokowi memimpin rapat khusus sebelum diterbitkannya revisi ketiga Permendag 36/2023tentang larangan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya