Kodim Jember Tangkap 35 Taruna Gadungan  

Reporter

Rabu, 12 Maret 2014 20:45 WIB

Ilustrasi Tentara Nasional Indonesia. Tempo/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jember - Aparat Komando Distrik Militer 0824 Jember menangkap 35 pemuda berambut cepak di Hotel Nusantara Jember, Rabu, 12 Maret 2014. Para pemuda itu diketahui berasal dari Lampung dan Palembang. Mereka tinggal di hotel itu sejak satu bulan yang lalu. "Sampai sekarang masih dimintai keterangannya oleh petugas," ujar Komandan Kodim 0824 Jember Letnan Kolonel Arh. Wirawan Yanuarto.

Para pemuda yang berusia antara 18 hingga 20 tahun itu diduga kuat telah menjadi korban penipuan calo untuk menjadi taruna di Sekolah Calon Bintara (Secaba), Sukorejo, Jember. Pasalnya, kata Wirawan, mereka tidak tercatat dalam dokumen rekrutmen resmi calon tentara. "Kami mendapat laporan dari pengurus RT yang curiga dengan keberadaan mereka di hotel itu," kata Wirawan.

Setelah mendapat laporan, aparat Kodim langsung melakukan penyelidikan. Ternyata para pemuda tersebut telah berhari-hari menginap di hotel itu tanpa kegiatan yang jelas. "Setiap sore mereka berolahraga di alun-alun kota. Sikap mereka cenderung tertutup," katanya.

Hasil pemeriksaan sementara, kata dia, para pemuda itu mengaku sedang mengikuti pendidikan hingga bulan April 2014. Mereka juga mengaku direkrut sejumlah orang untuk menjadi taruna Secaba sejak Juni 2013 lalu.

Petugas masih mendalami pengakuan mereka, apakah benar korban penipuan atau sedang terlibat kasus sehingga tinggal di hotel. Menurut Wirawan, dalam pemeriksaan itu, dirinya juga berkoordinasi dengan Kodam V/Brawijaya. "Kami masih koordinasi dengan pimpinan. Jika mereka ini masyarakat sipil dan tidak ada hubungannya dengan TNI, kami serahkan ke polisi," kata Wirawan.

Siswanto, Ketua RT 1 RW 22 Kampung Osing, Kelurahan Jember Lor, Patrang, mengakui dirinyalah yang melaporkan para pemuda itu ke Markas Kodim. Siswanto mencurigai para pemuda itu karena sering terlihat seliweran di Stasiun Jember. Siswanto pernah bertanya kepada salah satu dari mereka. "Ngakunya berada di Jember karena sedang menunggu pengumuman Secaba," katanya.

Semula Siswanto percaya dengan keterangan mereka. Namun dia curiga ketika para pemuda itu mengumpulkan uang hingga jutaan rupiah dan akan diberikan kepada seseorang yang menjanjikan bisa masuk ke pendidikan militer itu. "Saya mengecek ke Secaba. Ternyata di sana sedang tidak ada penerimaan siswa baru," kata Siswanto.

Alvin, seorang pegawai Hotel Nusantara Jember, mengatakan para pemuda itu diantar check in oleh seorang perempuan sebulan lalu. Perempuan itu, kata dia, mengaku ibu pemuda berinisial DW, koordinator kegiatan mereka selama di Jember. "Mereka datang secara bertahap. Pertama sebulan lalu, dan rombongan kedua dua minggu lalu. Katanya dari Lampung," katanya.

MAHBUB DJUNAIDY

Berita terkait

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

1 hari lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

2 hari lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

2 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

3 hari lalu

Begini Cara Memblokir SMS Spam atau Penipuan

Jika Anda tak ingin menerima SMS spam atau penipuan, lakukan ikuti langkah berikut.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

7 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

14 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen

Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.

Baca Selengkapnya

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

17 hari lalu

Kelola Penggunaan Media Sosial agar Tidak Stres dengan Tips Berikut

Berikut beberapa tips untuk meminimalkan dampak penggunaan media sosial terhadap tingkat stres pada peringatan Bulan Kesadaran Stres.

Baca Selengkapnya

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

20 hari lalu

Dosen di Malaysia Tuding Guru Besar Unas Praktik Penipuan dan Jurnal Predator

Disebutkan, ada sedikitnya 24 dosen dari Universiti Malaysia Terengganu yang telah dicatut namanya dalam sejumlah makalah Guru Besar Unas ini.

Baca Selengkapnya

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

21 hari lalu

'Crazy Rich' Vietnam Dijatuhi Hukuman Mati untuk Kasus Penipuan Senilai Rp 200 T

Wanita 'Crazy Rich' Vietnam dijatuhi hukuman mati atas perannya dalam penipuan keuangan senilai 304 triliun dong atau sekitar Rp 200 T.

Baca Selengkapnya

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

25 hari lalu

Waspada Penipuan Bermodus Belanja Online Menjelang Lebaran

Hati-hati penipuan melalui percakapan teks yang mengatasnamakan kurir dalam fitur pesan instan saat menggunakan platform belanja online.

Baca Selengkapnya