TEMPO.CO, Jakarta - Mantan aktivis 1998 sekaligus politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Budiman Sudjatmiko, mengatakan pernah ditawari jadi calon wakil presiden mendampingi Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto. Tawaran itu disampaikan salah seorang petinggi Gerindra dua tahun yang lalu.
"Saya tak tahu dia hanya klaim atau benar-benar permintaan Prabowo," kata Budiman ketika ditemui seusai acara Rembug Desa, Rabu, 12 Maret 2014. Budiman menolak menyebutkan nama kader partai lain itu. Dia mengatakan petinggi Gerindra tersebut berusaha meyakinkan Budiman untuk mau bergabung ke Gerindra.
Budiman mengatakan dirinya kemudian menolak karena sudah mempunyai partai tempat bernaung. Dia merasa cocok di PDI Perjuangan karena lebih dekat dengan rakyat. Karena itulah Budiman berkonsentrasi dalam Pemilihan Umum 2014 untuk meraup suara sebanyak-banyaknya sebagai calon legislator.
"Tapi, kalau partai memberi penugasan yang lain, saya siap," kata Budiman. Pernyataannya ini menjawab sejumlah permintaan kepala desa yang menginginkan dirinya menjadi Menteri Dalam Negeri atau Menteri Pemuda dan Olahraga bila PDI Perjuangan nanti menang dalam pemilihan presiden nanti.
Namun Budiman juga mengatakan tak masalah bila jabatan menteri ditempati oleh kader lain, baik internal PDI Perjuangan maupun partai lain. "Taufik Kiemas dulu mengatakan, bila PDI Perjuangan menang, sebaiknya juga berkoalisi dengan partai lain karena membangun negara itu perlu kerja sama," ucap anggota Komisi Pemerintahan Dalam Negeri ini.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.