Dari kiri: Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Megawati Soekarno Putri, dan Gubernur DKI, Joko Widodo, saat konferensi pers di Gedung VIP Bandara Juanda Surabaya di Sidoarjo, (1/3). TEMPO/Fully Syafi
Menurut dia, Megawati sebenarnya sudah memberikan kesempatan kepada elit lokal untuk menuntaskan kasus ini. Hanya, kasus ini kemudian terlanjur meleba ke wilayah yang lebih luas. Termasuk kedatangan Risma ke Senayan dijadikan komoditas politik oleh pihak tertentu. “Keadaan ini sudah mengganggu soliditas internal partai,” ujar Ari.
Selepas Pemilu Legislatif, kata Ari, kecil kemungkinan PDIP akan melepas Risma. Dia melihat Risma memiliki kinerja baik sehingga partai berlambang banteng itu akan rugi jika tak mendukung kepada Risma. “Melepaskan Risma, tak akan menguntungkan PDIP,” kata Ari. (Baca: Adang Ruchiatna: Risma Cengeng, Nangis di TV)
Ari menilai kehadiran Jokowi di Surabaya memberikan dukungan konkret kepada Risma. Selama ini, dalam berbagai pernyataan di media Jokowi meminta Risma tak mengundurkan diri dari jabatannya. Dengan kehadiran Jokowi, kata Ari, Megawati ingin menunjukkan soliditas PDIP terjaga untuk mendukung Risma.
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
2 hari lalu
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
15 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)