TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Budiman mengumpulkan 32 atase pertahanan internasional yang bertugas di Indonesia. Pertemuan dilakukan di Markas Besar TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu pagi, 26 Februari 2014.
"Ada 32 atase pertahanan yang hadir, lima berhalangan," kata Budiman seusai pertemuan kepada wartawan.
Acara pertemuan bertajuk coffee morning ini berlangsung cair. Perbincangan hangat tampak ketika Budiman menyapa satu per satu atase pertahanan asing, termasuk kepada atase pertahanan Singapura dan Australia.
Seperti diketahui, hubungan Indonesia dengan dua negara tetangga tersebut sempat memanas akibat isu pertahanan. Australia diduga melakukan penyadapan terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sedangkan Singapura protes atas penamaan KRI Usman Harun.
Selanjutnya, Budiman mempersilakan atase pertahanan untuk tanya-jawab. Beberapa atase pertahanan tak menyia-nyiakan kesempatan ini. Mereka ada yang bertanya soal dana pembelian alutsista yang tak dicairkan oleh Kementerian Pertahanan, strategi TNI AD mengamankan Pemilihan Umum 2014, sampai isu bentrok anggota TNI dengan anggota Polri. (lihat: foto-foto pameran alutsista)
"Sudah saya jelaskan panjang lebar, sehingga bisa jadi referensi mereka," kata Budiman.
Dia juga sempat menjelaskan perbedaan TNI AD dengan tentara serupa di luar negeri. Menurut dia, TNI AD adalah tentara yang berjuang bersama rakyat dari zaman kemerdekaan sampai saat ini. Sistem pertahanan yang dianut TNI dalam mengamankan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sistem pertahanan rakyat semesta. "TNI dan Polri sebagai kekuatan utama, rakyat sebagai kekuatan pendukung," katanya.
Atase pertahanan Inggris yang juga ketua kelompok atase pertahanan internasional di Indonesia, Kolonel Simon Winkworth, menyambut baik acara ini. Menurut dia, acara ini mampu meningkatkan kerja sama atase pertahanan internasional dengan TNI AD. "Sehingga kami dan TNI AD bisa berbagi tentang pertahanan di Indonesia dan di luar negeri," ujarnya.
INDRA WIJAYA
Terkait:
Sopir Rudi Rubiandini Pernah Setor Rp 300 Juta
Kakak Rudi Emoh Bersaksi buat Adiknya
Suap SKK Migas, Tri Yulianto Mengaku Bertemu Sutan
Rudi Tetap Ngotot Beri THR ke Tri Yulianto
Berita terkait
Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan
8 Januari 2024
Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.
Baca SelengkapnyaApa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?
8 Januari 2024
Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.
Baca SelengkapnyaGanjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?
6 Januari 2024
Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.
Baca SelengkapnyaAnggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani
12 Desember 2023
Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.
Baca Selengkapnya4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun
12 Desember 2023
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.
Baca SelengkapnyaGuru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan
13 November 2023
Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak
5 Oktober 2023
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaMenghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo
24 Agustus 2023
Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.
Baca SelengkapnyaPeringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13
27 Juli 2023
Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.
Baca SelengkapnyaSejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung
25 Juli 2023
Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.
Baca Selengkapnya