Jam Cinderella, Pendapatan Bandung Raib 40 Persen  

Reporter

Rabu, 26 Februari 2014 13:29 WIB

Walikota Bandung, Ridwan Kamil memakai pangsi dan iket kepala pada "Rebo Nyunda" saat menghadiri diskusi bertema Teror Geng Motor "Hantu" Bagi Warga Bandung di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung, Jawa Barat. (19/2). TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Sejak awal tahun, para penikmat kehidupan malam di Bandung terusik dengan adanya batasan jam malam yang diberlakukan kepolisian. Persis dongeng Cinderela, jam 12 malam merupakan batas akhir bagi mereka mengakhiri keriaannya.

Lengkingan suara sirene dari atap mobil polisi di tengah malam kini menjadi hal biasa. Bak lonceng sekolah penanda berakhirnya pesta.

Pembatasan jam malam hiburan malam di Kota Bandung itu sudah merugikan pengusaha. Consortium Palace, klub malam di Braga, mengungkapkan omsetnya bakal turun lebih dari 50 persen. Pengunjung, menurut Andri, pengelola Consortium, tidak mau nongkrong di tempat hiburan di Bandung. "Karena merasa tidak nyaman," kata Andri. Biasanya, klub malamnya beroperasi sampai pukul 03.00 WIB.

Hiburan malam di Kota Bandung sendiri menjadi pembeda dengan kota-kota lainnya. MasterCard Survey on Consumer Purchasing Priorities pada 2012 menempatkan Bandung di urutan pertama sebagai tempat wisata yang paling banyak dikunjungi. Posisi itu digantikan Kota Denpasar pada 2013.

Tidak heran pendapatan dari pajak hiburan malam cukup menjanjikan. Dari 238 wajib pajak yang membuka usaha, seperti diskotek, karaoke, kafe, spa, dan mesin permainan, pendapatan Pemkot Bandung dari pajak hiburan malam tahun 2013 Rp 37 miliar. Jumlah itu memberikan kontribusi 40 persen dari pendapatan asli daerah.

Pendapatan pajak hiburan itu terus melonjak dari Rp 25,3 miliar pada 2010 menjadi Rp 31,1 miliar setahun kemudian.

Pada 2014, Pemkot Bandung menargetkan pendapatan pajak hiburan Rp 45 miliar. Apalagi, sampai 2012, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bandung mencatat 400 kafe secara resmi terdaftar. Namun bisa jadi target Pemkot Bandung tidak tercapai bila jam malam bagi tempat hiburan yang dicanangkan Kepolisian Wilayah Kota Besar Bandung hingga pukul 24.00 diperpanjang. Padahal, biasanya pengusaha hiburan malam berpatokan pada Perda Nomor 7 Tahun 2012 yang memperbolehkan tempat hiburan malam dan sejenisnya dibatasi bukan sampai pukul 03.00 WIB.

Tidak hanya pendapatan dari pajak hiburan yang terancam, peraturan itu bisa membuat pengunjung kota nongkrong pun menurun. Padahal, sepanjang 2013, penerimaan dari pajak hotel Rp 177 miliar atau naik 20 persen dari target pendapatan Rp 148 miliar.

Evan | PDAT Sumber Diolah Tempo, Dispenda Bandung

Terpopuler
Label Halal, Ada Surat Maaf MUI soal Daging Ilegal
Bhatoegana Bisa Dihukum Lebih Berat Jika Berbohong
Bhatoegana Sangkal Terima Duit, Jaksa Akhirnya Putar Rekaman
Panti Asuhan Samuel Diduga Manipulasi Perizinan

Berita terkait

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

1 hari lalu

Berpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai

Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

1 hari lalu

PAN Tunggu Golkar soal Kepastian Sandingkan Ridwan Kamil-Zita Anjani

PAN juga telah menyiapkan sejumlah alternatif nama apabila nantinya Golkar menginginkan nama lain. Ada Eko Patrio dan Lula Kamal.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

3 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

3 hari lalu

Maju-Mundur Istri Ridwan Kamil di Pemilihan Wali Kota Bandung, Ini Profil Atalia Praratya

Kabar Atalia Praratya mundur dari pemilihan Wali Kota Bandung dibantah Waketum Golkar. Ini profil istri Ridwan Kamil tersebut.

Baca Selengkapnya

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

4 hari lalu

PKS Buka Peluang Usung Ahmad Syaikhu di Pilkada Jakarta, Ini Alasannya

Partai Golkar DKI menyatakan Ridwan Kamil akan maju di Pilkada Jawa Barat, bukan di Pilkada Jakarta.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

7 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

7 hari lalu

Waketum Golkar Sebut Istri Ridwan Kamil Belum Mundur dari Bursa Calon Pilwalkot Bandung

Doli menyebut istri Ridwan Kamil itu belum tentu maju Pilwalkot Bandung dan melepas statusnya sebagai calon anggota DPR.

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

8 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

12 hari lalu

Pilkada 2024: Bursa Cagub Bersaing Sengit di Pilgub DKI Jakarta, Jawa Timur, dan Sumatera Utara

Sejumlah kandidat yang digadang-gadang akan maju sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

13 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya