Ketua MUI Jadi Penasihat di Belgia

Reporter

Rabu, 26 Februari 2014 06:36 WIB

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Amidhan. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta-- Ketua Majelis Ulama Indonesia Amidhan Shaberah ditunjuk menjadi anggota Badan Penasihat Halal Food Council of Europe, lembaga pemberi sertifikat halal yang berbasis di Brussel, Belgia. Nama Amidhan tercatat dalam dokumen presentasi pemimpin perusahaan itu yang diperoleh Tempo.

Amidhan mengaku tak tahu menahu soal ini. "Saya malah baru dengar sekarang, di mana anda lihat itu?" katanya kepada Tempo, Rabu pekan lalu.

Posisi Amidhan di lembaga itu dinilai akan menimbulkan konflik kepentingan. Karena sebagai Ketua MUI, ia yang memberikan lisensi untuk HFCE agar lembaga itu bisa menerbitkan sertifikat halal untuk produk-produk yang dijual ke Indonesia. Pada saat yang sama MUI juga ditetapkan sebagai pengawas dan pengaudit lembaga sertifikasi halal di seluruh dunia.

Seperti dilaporkan Majalah Tempo pekan ini, MUI dipercaya memegang tanggung jawab tersebut karena dikenal sebagai lembaga ulama di negara muslim terbesar. Karena itu MUI dianggap memiliki pengalaman mumpuni di bidang sertifikasi halal.

Tapi sumber Tempo menyebutkan ditunjuknya Amidhan tak lain agar urusan sertifikasi halal selalu mulus. HFCE rupanya beberapa kali silap memberikan sertifikasi halal kepada perusahaan yang memproduksi makanan atau obat dengan kandungan trypsin, senyawa yang berasal dari babi. Walaupun begitu, MUI tak pernah mencabut lisensi yang diberikan kepada HFCE atau sekadar memberi peringatan.

Mohammad Sadek, pendiri dan pemilik HFCE menolak menjelaskan keterlibatan Amidhan di perusahaan yang ia pimpin. Melalui surat elektronik ia mengatakan persoalan ini bersifat rahasia. "Semua informasi yang anda tanyakan sangat sensitif," katanya.

Sejumlah lembaga sertifikasi halal di Australia menuding ada suap kepada MUI untuk mendapatkan lisensi halal. Penelusuran Majalah Tempo menemukan dugaan itu tak hanya muncul di Australia tapi juga di Eropa, di mana MUI memainkan peran yang sama. Lembaga sertifikasi yang ingin mendapatkan lisensi dari MUI harus membayar sejumlah uang pelicin dengan jumlah mulai ribuan sampai puluhan ribu dolar Australia.

Di dalam negeri Australia, keluhan tentang mahalnya biaya sertifikasi halal untuk produk yang diekspor ke Indonesia mulai mengemuka di media-media lokal beberapa kurun terakhir. Direktur JBS Australia John Berry mengatakan ongkos sertifikasi yang kelewat mahal menjadikan Indonesia pasar yang tidak kompetitif. "Indonesia itu seperti neraka karena ongkos sertifikasi mahal sekali," katanya.

KARTIKA CANDRA

Terpopuler:
Ruhut: Bhatoegana Bohong, 12 Tahun Penjara!
Apa Pesan Risma untuk Evan Dimas
Sejauh Apa Peran Ibas di Kasus SKK Migas?
Ruhut: Sutan Bhatoegana Bak di Bibir Jurang

Berita terkait

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

27 hari lalu

Top 3 Dunia: Tokoh Muslim AS Boikot Buka Puasa Gedung Putih

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 3 April 2024 diawali oleh sejumlah tokoh Muslim Amerika Serikat menolak datang ke acara jamuan buka puasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

27 hari lalu

BPJPH Tegaskan Tidak akan Menunda Pelaksanaan Wajib Sertifikasi Halal

Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menolak permintaan Menteri Teten Masduki terkait penundaan wajib sertifikasi halal.

Baca Selengkapnya

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

30 hari lalu

Menteri Teten Minta Sertifikasi Halal UMKM Ditunda

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki meminta penundaan sertifikasi halal UMKM ditunda.

Baca Selengkapnya

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

49 hari lalu

YKMI: Ramadan Momentum Kuatkan Aksi Boikot Produk Israel dan yang Terafiliasi

Fatwa MUI menyatakan wajib hukumnya bagi umat Islam membantu perjuangan kemerdekaan Palestina, termasuk lewat donasi, zakat, infak atau sedekah

Baca Selengkapnya

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

49 hari lalu

Fatwa MUI Boikot Produk Israel Berlaku hingga Palestina Merdeka

Boikot bisa memperlemah kekuatan ekonomi Israel supaya berhenti menyerang Palestina.

Baca Selengkapnya

Teten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal

53 hari lalu

Teten Minta Permudah Sertifikasi Halal UMKM, Ada Jalur Hijau Makanan Berbahan Halal

Teten menyarankan masa penundaan atau kemudahan untuk pelaku usaha mendapatkan sertifikasi halal produknya.

Baca Selengkapnya

Haraku Ramen Buka Gerai Ketiga Dilengkapi dengan Sertifikat Halal

30 Januari 2024

Haraku Ramen Buka Gerai Ketiga Dilengkapi dengan Sertifikat Halal

Haraku Ramen hadir sebagai ramen halal dengan cita rasa Jepang yang disesuaikan dengan selera masyarakat Indonesia

Baca Selengkapnya

Sertifikat Halal Diharapkan Bisa Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

27 Januari 2024

Sertifikat Halal Diharapkan Bisa Tingkatkan Kepercayaan Masyarakat

Konsumen Indonesia sangat memahami dan sadar akan makanan yang mereka konsumsi. Sertifikat halal semakin sering ditanyakan

Baca Selengkapnya

MUI Dorong Sertifikasi Halal pada 3 Jenis Jasa dan Produk, Apa Saja?

19 Januari 2024

MUI Dorong Sertifikasi Halal pada 3 Jenis Jasa dan Produk, Apa Saja?

MUI menekankan bahwa kewajiban sertifikasi halal tidak hanya terbatas pada produk makanan dan minuman.

Baca Selengkapnya

Tantangan Pelaku Usaha Belum Urus Sertifikat Halal

30 Desember 2023

Tantangan Pelaku Usaha Belum Urus Sertifikat Halal

Ada beberapa alasan para pengusaha masih ogah mengurus sertifikat halal bagi produk mereka. Apa saja?

Baca Selengkapnya