Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letjen TNI Marciano bertemu dengan para wartawan sebelum bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta (20/11). TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO,Jakarta - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Letnan Jenderal (Purnawirawan) Marciano Norman membantah telah menyadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di rumah dinasnya. Ia berani menjamin BIN tak akan menyadap pejabat-pejabat seperti Jokowi--sapaan akrab Joko Widodo. (Baca: Alat Sadap Terpasang Sebelum Jokowi Datang)
Marciano menyarankan Jokowi meningkatkan pengamanan internalnya. "Saya sudah sampaikan, Jokowi tata ulang sistem keamanannya," kata Marciano kepada wartawan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, Senin, 24 Februari 2014.
Dia juga meminta Jokowi memperketat lalu lintas informasi yang penting. Menurut Marciano, kedua cara ini cukup ampuh untuk mengurangi kemungkinan penyadapan di ring satu Gubernur DKI Jakarta. Saat disinggung soal siapa pelaku penyadapan Jokowi, Marciano tak menjawab.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di kawasan Taman Surapati sempat disadap. Jokowi, kata Tjahjo, menceritakan penyadapan ini ke petinggi partai beberapa waktu lalu.
Politikus PDIP Tubagus Hasanuddin mengatakan alat sadap di rumah dinas Jokowi ditemukan tiga bulan lalu. Purnawirawan berpangkat mayor jenderal itu mengatakan alat sadap di rumah Jokowi buatan luar negeri, namun dipasang orang dalam negeri.