TEMPO.CO, Jakarta - Longsor yang terjadi di Jayapura, Papua, pada Sabtu malam, 22 Februari 2014 sekitar pukul 19.00 WIT, menyebabkan 11 orang meninggal dunia. "Dua orang masih dalam pencarian," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho, melalui pesan singkat, 23 Februari 2014.
Selain korban nyawa, longsor juga menyebabkan kerugian materil. Sedikitnya 15 unit rumah rusak berat dan 40 unit rumah rusak ringan. Longsor terjadi karena banjir bandang yang disebabkan hujan deras dari pukul 18.30 WIT. Banjir bandang itu berasal dari Sungai Ato, Anapri, dan STM.
Banjir tersebut membawa material berat dan menghantam rumah penduduk. Longsor terjadi di 3 lokasi yaitu di Distrik Jayapura Utara, Distrik Abepura, dan Distrik Jayapura Selatan. BPBD Kota Jayapura, TNI, Polri, Basarnas dan relawan melakukan evakuasi dan pendataan, pemberian logistik. "Serta membuka akses jalan dan pembersihan," ujar Sutopo.
Dari pantauan Tempo, Sabtu malam lalu, banjir bercampur lumpur menggenangi Jalan Sam Ratulangi--lokasi gedung DPRD Papua--Kantor Pos Jayapura, kantor Telkomsel, kantor Polda Papua, Mall Jayapura, kantor Dinas Perhubungan, gelanggang olahraga Cenderawasih--kompleks perumahan penduduk di APO-Kota Jayapura, hingga jalan menuju kantor Gubernur Papua di Dok II Jayapura.
Adapun tanah longsor terdeteksi di beberapa titik, antara lain di wilayah APO Kelurahan Bayangkara, Dok V Atas, Kloofkamp, jembatan Dok VII, Dok V Yapis, belakang kantor Gubernur Papua, dan Jalan Nirwana. Bahkan, di Kloofkamp, satu rumah dikabarkan hanyut terbawa arus Kali Anafri yang meluap akibat hujan deras.
Di dalam Kota Jayapura, air sempat mencapai setinggi pinggang orang dewasa. Bahkan di Jalan Sam Ratulangi di tengah kota, lumpur setinggi 75-85 sentimeter. Akibatnya, banyak kendaraan yang tak bisa lewat dari arah kota ke Abepura, sehingga macet total. Ini pertama kali terjadi di Kota Jayapura. "Mungkin akibat penataan kota yang sembarangan," kata Indra, 32 tahun, warga Kota Jayapura, Ahad, 23 Februari 2014.
RIZKI PUSPITA SARI | CUNDING LEVI
Berita terkait
Kondisi Paniai Usai TPNPB-OPM Serang Patroli TNI, Kapolres: Relatif Aman
3 jam lalu
Kapolres Paniai mengatakan, warga kampung Bibida yang sempat mengungsi saat baku tembak OPM dan TNI, sudah pulang ke rumah.
Baca SelengkapnyaWali Kota Depok Bicara Pembebasan Lahan Warga Terdampak Banjir Kali Pesanggrahan
4 jam lalu
Bila anggaran mencukupi, Pemkot Depok akan melakukan pembebasan lahan warga terdampak banjir menggunakan anggaran belanja tambahan (ABT).
Baca SelengkapnyaUsai Penembakan oleh OPM, Polda Papua: Situasi Paniai Sudah Aman
6 jam lalu
Polda Papua menyatakan situasi di Kabupaten Paniai kembali aman paska penembakan OPM terhadap anggota TNI yang berpatroli.
Baca SelengkapnyaBanjir Rob Pesisir Semarang 3 Hari Terakhir, Tanggul Satu Meter Tak Ada Artinya
14 jam lalu
Banjir karena rob merendam sejumlah titik di pesisir Kota Semarang, Jawa Tengah, sepanjang tiga hari terakhir.
Baca SelengkapnyaKata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan
17 jam lalu
Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.
Baca SelengkapnyaJepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua
18 jam lalu
Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua
Baca SelengkapnyaKata Warga soal Permintaan TPNPB-OPM untuk Tinggalkan Kampung Pogapa Intan Jaya: Konyol Itu
21 jam lalu
Masyarakat Intan Jaya, Papua Tengah, menolak permintaan TPNPB-OPM untuk meninggalkan kampung Pogapa, Intan Jaya, yang merupakan daerah konflik.
Baca SelengkapnyaAlasan TPNPB Bakar Gedung SD Inpres Papua: Digunakan Militer Indonesia
23 jam lalu
TPNPB mengaku bertanggung jawab atas pembakaran sebuah gedung SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo, Intan Jaya, Papua
Baca SelengkapnyaTNI Benarkan Ada Serangan TPNPB, Bantah Ada Prajurit yang Luka
1 hari lalu
Kodam XVII/Cenderawasih membenarkan ada serangan dari TPNPB kepada Satgas Yonif 527/BY yang sedang berpatroli di Kampung Bibida, Paniai, Papua
Baca SelengkapnyaDua Hari Serangan TPNPB, TNI-Polri akan Tambah Pasukan di Intan Jaya
1 hari lalu
TNI-Polri akan kirim pasukan tambahan imbas serangan TPNPB pada 30 April dan 1 Mei 2023 di Intan Jaya
Baca Selengkapnya