Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO , Jakarta:- Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia RayaSuhardi mengatakan partainya belum mau berkomentar banyak tentang tingginya elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. “Kami terus memantau perkembangan, tapi soal siapa pasangan Prabowo tunggu dulu,” kata Suhardi saat dihubungi, Sabtu, 22 Februari 2014.
Menurut Suhardi penetapan nama pendamping Prabowo dalam pemilihan presiden baru akan diumumkan setelah hasil pemilihan legislatif 9 April mendatang diumumkan. Gerindra ingin memastikan siapapun yanng bakal digandeng menjadi cawapres bisa memenuhi angka ambang batas pemilihan presiden seperti disyaratkan undang-undang yaitu 25 persen suara di pemilu atau 20 persen kursi di DPR.
Saat ini kata Suhardi, Gerindra terus melakukan komunikasi politik dengan semua partai. Gerindra juga ingin menjajaki peluang untuk berkoalisi pada pilpres nanti. “Tidak hanya dengan Hatta, yanng lainnya juga.”
Kemarin, lembaga kajian politik Pusat Data Bersatu mengumumkan hasil survei capres-cawapres. Dalam survei yang dilakukan sepanjang 7-10 Februari 2014 pada 1.200 responden, pasanan Prabowo–Hatta melejit di urutan kedua dengan perolehan suara 10,2 persen.
Pasangan ini meninggalkan Mega-Jokowi yang meraih 8,1 persen, Dahlan Iskan-Chairul Tanjung 5,7 persen, dan Aburizal Bakrie-Mahfud Md. 2,8 persen. Pasangan terkuat adalah Jokowi-Jusuf Kalla dengan suara 22,3 persen.
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.