Gubernur Jawa Timur Soekarwo (kanan) dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini (kiri) bersama Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan usai melakukan pertemuan di kantor kementrian kehutanan di Jakarta, Selasa (21/1). TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Surabaya--Direktur Utama Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) Kebun Binatang Surabaya (KBS), Ratna Achjuningrum mengatakan Tri Rismaharini tak mundur sebagai Wali Kota Surabaya. Dia berharap Wali Kotanya itu tak serius dengan rencananya.
Ratna mengatakan tak dapat membayangkan apabila isu kemunduran Wali Kota Tri Rismaharini menjadi kenyataan. "Ya Allah, jangan sampai. Saya tidak bisa bayangkan apa jadinya," kata Ratna saat dihubungi Tempo, Senin, 17 Februari 2014.
Sebagai orang yang baru kenal dengan Risma, Ratna mengaku sudah ada kesamaan visi misi dengannya, terutama dalam pengelolaan KBS. Banyaknya campur tangan dan kerja keras Risma dalam mengambil alih pengelolaan KBS membuahkan hasil. Izin konservasi KBS yang dicabut Kementerian Kehutanan, kini dapat direbut kembali oleh warga kota Surabaya.
Ratna berharap Risma tetap tegar duduk di kursi Wali Kota. Meski demikian, ada tidaknya Risma, pengelolaan KBS harus tetap berjalan dengan baik. Dia berharap, warga Surabaya mendukung penuh pihak PDTS dalam pengelolaan KBS. "Apapun yang terjadi, harus tetap berjalan," ujarnya.
Memimpin Kota Surabaya sejak Oktober 2010, Risma kini dilanda tekanan sejumlah kekuatan politik di ibu kota Jawa Timur itu. Salah satu tekanan justru datang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengajukannya sebagai calon wali kota, tiga tahun silam. (baca: Siapa Menggasak Surya-1)
Partai ini menyorongkan Wisnu Sakti Buana, Ketua PDIP Surabaya, sebagai wakil wali kota pengganti tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan Risma. Lebih dari sekadar tak cocok, ada kepentingan bisnis di balik penetapan.
Risma menyatakan sama sekali tidak masalah jika harus mundur. “Saya sudah berikan semuanya,” kata satu dari tujuh kepala daerah terbaik pilihan Tempo 2012 ini. “Capek saya ngurus mereka, yang hanya memikirkan fitnah, menang-menangan, sikut-sikutan.” Ketika ditanya siapa yang dimaksud dengan “mereka”, ia tak menjawab. (baca:Diisukan Mundur, Risma: Ndak..Ndak..)
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
2 hari lalu
Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana
Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
16 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)