Kehebatan Pesawat Tempur 'Baby Falcon' Korea  

Reporter

Kamis, 13 Februari 2014 21:51 WIB

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono saat bersiap untuk berpose bersama para pilot pesawat tempur latih T50i Golden Eagle, di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur (13/2). TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta--Tentara Nasional Angkatan Udara menerima secara resmi 16 unit atau satu skuadron pesawat tempur latih T-50i Golden Eagle dari Kementerian Pertahanan hari ini, Kamis, 13 Februari 2014, di 'taxy way' Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta.

Acara serah-terima dilakukan melalui upacara resmi yang dihadiri Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Staf TNI AU Marsekal Ida Bagus Putu Dunia, dan disaksikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyonio, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto. (SBY Girang Lihat Pesawat Tempur Korea)

Keenam belas pesawat buatan pabrikan Korea Selatan, Korean Aerospace Industry itu, sudah terparkir rapi berjajar di depan podium upacara. Dari segi bentuk, pesawat tempur ini punya panjang 13,14 meter, rentang sayap 9,45 meter, dan tinggi dari roda hingga ujung ekor 4,94 meter. (Lihat FOTO: Presiden SBY Jajal Pesawat Latih Tempur AU Terbaru)

Bentuknya pun serupa mirip pesawat tempur legendaris buatan Amerika Serikat yakni F-16 Fighting Falcon. Yakni hanya punya mesin dan ekor tunggal. Rentang dua sayap depan dan dua sayap belakang pun bentuknya hampir sama. Bahkan kanopi kaca pilot berbentuk gelembung, mirip F-16. Pembedanya hanya lubang masuknya udara ke mesin T-50i Golden Eagle bukan berada di bawah badan pesawat tapi di bawah sayap kanan dan kiri.

Wajar saja karena pesawat T-50i Golden Eagle adalah pesawat tempur latih supersonik hasil kerjasama pabrikan Lockheed Martin (Amerika Serikat) dengan dengan Korean Aerospace Industry (Korea Selatan). Lockheed Martin adalah produsen pesawat F-16 Fighting Falcon.

"Maka dari itu T-50i disebut 'Baby Falcon' atau F-16 mini," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto kepada wartawan di sela-sela upacara.

Pesawat T-50i Golden Eagle menggendong mesin General Electric F404-GE-102 yang mampu menyemburkan tenaga 11.000 pounds saat terbang biasa, dan tenaga 17.700 pounds ketika pilot mengaktifkan 'after burner'. Walhasil pesawat ini mampu melesat hingga 1,5 Mach atau 1,5 kali kecepatan suara. Pesawat ini pun mampu menanjak hingga ketinggian maksimal 55 ribu kaki dengan bobot pesawat maksimal 14 ton.

Dari sisi persenjataan, pesawat ini dibekali meriam berpeluru 20 milimeter berbentuk 'internal gatling gun' tiga laras. Kehebatannya, meriam ini bisa menembakkan 2000 peluru dalam satu menit tanpa henti. "Meriam ini berada di sisi kiri kokpit," kata Hadi.

Pesawat ini juga punya lima pengait bom dan roket di bawah bentang sayang depan. Di ujung kiri dan kanan sayap T50i Golden Eagle terdapat juga peluncur misil. Radar dan avionik pesawat ini juga terbilang modern, karena hampir semua panel berintegrasi digital. "Jadi karena kecanggihannya, pesawat ini tergolong generasi 4,5 atau 4 plus," kata Hadi. "Pesawat ini bisa digunakan latihan misi siang dan malam serta berbagai cuaca."

Angkatan Udara sengaja memilih dua corak warna untuk ke 16 pesawat. Delapan pesawat dicat kelir kuning dan biru dengan corak burung elang. Delapan pesawat sisanya dicat warna kamuflase hijau tua dan muda.

"Warna biru kuning itu khas tim aerobatik legendaris TNI AU 'elang biru', kalau yang warna kamuflase hijau memang khas tempur TNI," kata Hadi.

Pesawat tempur latih ini, dibeli pemerintah untuk menggantikan pesawat Hawk MK-53 yang sudah uzur. Pesawat ini akan bermarkas di Skuadron Udara 15 di Lanud Iswahjudi, Madiun, Jawa Timur. Keenam belas pesawat T50i Golden Eagle dibeli dari pemerintah Korea Selatan pada tanggal 25 Mei 2011 dengan nilai kontrak US$ 400 juta.

INDRA WIJAYA

Terpopuler:

Berita Unfriend SBY Jadi Tertawaan Koran Singapura
Video Hariri di YouTube Ada Adegan yang Hilang
Busway Cacat, Ini Para Pemenang Tendernya
KPK: Rombongan DPR Pakai Anggaran Haji

Berita terkait

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

8 Januari 2024

Anies Baswedan dan Ganjar Cecar Prabowo Soal Alutsista, Begini Proses Pengadaan Alutsista oleh Kemenhan

Saat debat capres, pembelian alutsista Prabowo disorot Ganjar dan Anies Baswedan. Ini prosedur Kemenhan melakukan pengadaan alutsista.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

8 Januari 2024

Apa Itu Alutsista yang Disebut Anies 11x, Prabowo 10x, dan Ganjar 5x di Debat Capres?

Alutsista menjadi kata yang sering diucapkan capres nomor urut 1 Anies Baswedan dalam debat capres Pemilu 2024 di Istora Senayan pada Ahad, 7 Januari.

Baca Selengkapnya

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

6 Januari 2024

Ganjar Senggol Isu Alutsista Menjelang Debat Capres, Apa yang Termasuk Alat Utama Sistem Senjata?

Menjelang debat capres kedua, Ganjar Pranowo menyoroti isu-isu penting seperti alat utama sistem senjata atau alutsista.

Baca Selengkapnya

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

12 Desember 2023

Anggaran Kemenhan 2024 Naik Jadi Rp 386 Triliun, Ini Kata Sri Mulyani

Anggran belanja Kemenhan itu naik sekitar 4,25 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya yang hanya 20,75 miliar dolar AS.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

12 Desember 2023

4 Fakta Ihwal Anggaran Belanja Alutsista 2024 yang Tembus Rp 386 Triliun

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyebut beberapa alutsista udara menjadi prioritas belanja Kementerian Pertahanan di anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

13 November 2023

Guru Besar ITS Dorong Peran Kampus dalam Pengembangan Alutsista Ramah Lingkungan

Guru besar ITS, Agoes Santoso mendorong optimalisasi peran kampus dalam pengembangan alutsista di tengah gempuran teknologi ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

5 Oktober 2023

Jokowi Sebut Modernisasi Alutsista Harus Dilakukan Secara Bijak

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan modernisasi alutsista sangat diperlukan. Tetapi keuangan negara sangat terbatas.

Baca Selengkapnya

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

24 Agustus 2023

Menghitung Anggaran Belanja Pertahanan dan Alutsista di Masa Menhan Prabowo

Anggaran belanja pertahanan dan alutsista Kemenhan di era Prabowo, mulai Rp109,55 triliun hingga direncanakan Rp135,44 triliun pada 2024.

Baca Selengkapnya

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

27 Juli 2023

Peringkat Militer Dunia: Kekuatan Militer Indonesia Urutan Ke-13

Kekuatan militer Indonesia yang meliputi personel, alutsista, dan Industri pertahanan via PT Pindad berada di urutan ke-13 di Dunia.

Baca Selengkapnya

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

25 Juli 2023

Sejarah PT Pindad, Pabrik Alutsista yang Awalnya Bukan Berada di Bandung

Sejarah PT Pindad awalnya dipindahkan ke Bandung terkait situasi dunia yang saat itu dipenuhi peperangan.

Baca Selengkapnya