Mengapa Kelud Lebih Berbahaya Ketimbang Merapi?

Reporter

Editor

Elik Susanto

Rabu, 12 Februari 2014 07:17 WIB

Petugas memperlihatkan hasil catatan getaran gempa (seismograf) Gunung Kelud di Pos Pengamatan Gunung Api Kelud, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (2/2). Status Gunung Kelud dinaikkan dari normal menjadi waspada. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO , Kediri: Mengapa Gunung Kelud sulit diperkirakan kapan akan meletus? Gunung Kelud merupakan gunung berapi tipe Stratovolcano dengan danau kawah. Ketinggian danau kawah kurang lebih 1.114 meter di atas permukaan laut. Kedalaman maksimum danau sekitar 34 meter, luas kawah danau mencapai 109 ribu m2 dan volume air danau kawah sekitar 2,5 juta meter kubik.

Isi volume danau kawah sebesar itu merupakan sumbatan bagi keluarnya lava atau magma dan awan panas dari dalam. Gunung Kelud tidak seperti gunung yang lain, bila akan meletus tidak mengeluarkan awan panas terlebih dahulu. Gejalanya dapat diamati melalui suhu danau, kandungan CO2, gas belerang dan warna danau yang ada.

Menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Gunung Kelud akan meletus secara alami bila sudah terkumpul energi endogen cukup besar sehingga energi alam tersebut mampu menembus atau melontarkan material yang menutupi. Konsekuensinya secara tiba-tiba dapat terjadi ledakan dahsyat dan bisa menimbulkan bahaya bagi penduduk di sekitarnya.

Tidak seperti Gunung Merapi di Yogyakarta yang memiliki lava dome, magma akan keluar langsung tanpa hambatan dengan energi dari dalam yang tidak terkonsentrasi sangat besar. Yang paling ditakui, Merapi lebih dahulu mengeluarkan awan panasnya atau wedus gembel.

Dapat disimpulkan bahwa Gunung Kelud akan lebih berbahaya di bandingkan Gunung Merapi.Kondisi Kelud berdasar data-data pengamatan pos Kelud di Kediri saat ini, telah terjadi peningkatan aktivitas berupa kenaikan suhu air danau dari semula rata-rata 33oC menjadi 37oC hingga 38,5oC. Kandungan CO2 514 ton per hari, terjadi gempa vulkan dan tremor yang terus menerus. (Baca: Siaga Kelud, Hewan Gunung Mulai Turun)

Berdasar data-data tersebut, pemerintah menetapkan status tingkat siaga, dan saat ini penghuni radius 10 kilometer sudah diungsikan. Ada 3 tingkatan kawasan rawan letusan Gunung Kelud, sebagai berikut:

1. Kawasan Rawan Bencana I (KRB – I). Berpotensi terkena lahar hujan dan kemungkinan lahar letusan, berpotensi terkena hujan abu dan dapat terkena lontaran batu (pijar).

2. Kawasan Rawan Bencana II (KRB II). Berpotensi terlanda awan panas, aliran lava, lahar letusan dan lahar hujan, terlanda hujan abu lebat, lumpur (panas), dan lontaran batu (pijar), Kawasan rawan benacana ini umumnya daerah tak berpenghuni.

3. Kawasan Rawan Bencana III (KRB III). Selalu terancam awan panas, gas racun, lahar letusan dan aliran lava, terancam lontaran batu pijar dan lumpur panas.

Berdasarkan data Satkorlak Kabupaten Kediri dan Blitar, jumlah penduduk yang berada di wilayah KRB I dan harus di evakuasi kurang lebih 116.300 orang, terdiri dari Kabupaten Kediri sebanyak 36.200 orang dan Blitar sebanyak 80.100 orang.

ELIK S | BAKOSURTANAL

Berita Terkait:
Status Gunung Kelud Naik Jadi Siaga

9 Desa di Malang Terancam Letusan Gunung Kelud

Lahar Kelud Diperkirakan Banyak Mengalir ke Blitar

Erupsi Kelud Diharapkan Tak Rusak Bangunan Wisata

Kediri Cuma Punya Rp 2 Miliar Atasi Bencana Kelud










Berita terkait

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

9 Juni 2022

3 Nama Soekarno, Kelahirannya Serba 6 dan Bersamaan Letusan Gunung Kelud

Presiden Pertama RI Soekarno, memiliki 3 nama. Di mana masa kecilnya?

Baca Selengkapnya

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

1 April 2022

Kronologi Danau Kawah Gunung Kelud Berubah Warna, Ini Penjelasan PVMBG

Masyarakat dan wisatawan dilarang memasuki atau mendekat kawasan kawah aktif Gunung Kelud sementara waktu.

Baca Selengkapnya

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

5 Februari 2021

Banjir Jombang Diduga Karena Tanggul Jebol

Banjir setinggi sekitar satu meter masih menggenangi dua desa di Jombang.

Baca Selengkapnya

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

7 Desember 2019

Wisata Offroad Ini, Bikin Liburan Akhir Tahun Luar Biasa

Libur akhir tahun sudah di depan mata. Bila pantai dan hotel mewah sudah sangat biasa, menjelajahi medan wisata offroad dengan jip bisa jadi pilihan.

Baca Selengkapnya

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

16 Oktober 2019

Kampung Anggrek dan Kebun Era Kolonial di Kaki Gunung Kelud

Kampung Anggrek di Kabupaten Kediri menjadi spot wisata baru, yang menjanjikan kesejukan perkebunan dan keindahan taman dengan latar Gunung Kelud.

Baca Selengkapnya

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

28 Januari 2018

Tiga Waktu Terbaik Menikmati Panorama Gunung Kelud

Bila hendak merencanakan perjalanan ke Gunung Kelud, perhatikan rekomendasi waktu berikut ini supaya mendapatkan momentum yang tepat.

Baca Selengkapnya

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

23 Januari 2018

Menengok Wajah Puncak Gunung Kelud yang Berubah Pasca-Erupsi

Puncak Gunung Kelud kini telah berubah wajah, kini mirip dengan Tangkuban Perahu atau Kelimutu yang punya danau kawah.

Baca Selengkapnya

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

7 November 2017

Polisi Cari Sembilan Pendaki yang Terjebak di Gunung Kelud

Jalur Tulungrejo yang dipilih para pendaki dianggap terjal.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

28 Mei 2017

Badan Geologi Jelaskan 4 Penyebab Sumur Ambles di Kediri  

Badan Geologi menemukan empat faktor penyebab ratusan sumur ambles di Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

19 Mei 2017

Terungkap, Penyebab Ratusan Sumur Ambles di Kediri  

Tim peneliti dosen dan mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta mengetahui penyebab amblesnya sumur di Kediri.

Baca Selengkapnya