Loyalis Anas Anggap Somasi SBY Itu Surat Cinta
Editor
Elik Susanto
Selasa, 4 Februari 2014 08:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pendukung Anas Urbaningrum, Sri Mulyono, menyatakan tak akan menanggapi dan memenuhi tuntutan somasi kuasa hukum Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Berdasarkan pertimbangan tim PPI, organisasi yang didirikan Anas, Sri berpandangan somasi yang dikirimkan pengacara SBY, Palmer Situmorang, tak memiliki kekuatan hukum.
"Tiga kali somasi tak ada surat kuasanya. Jadi, hanya saya anggap surat cinta yang salah alamat," kata Sri Mulyono, saat dihubungi Tempo, Senin, 3 Februari 2014.
Menurut Sri, Palmer mengirimkan somasi untuk kali ketiga pada 23 Januari lalu. Dalam somasi tersebut, Palmer memberikan kesempatan untuk klarifikasi hingga 4 Februari 2014. Namun, dalam surat tersebut tak ada lampiran surat kuasa SBY.
Palmer, kata Sri, beberapa kali berkomunikasi dengan dirinya melalui sambungan telepon untuk menawarkan penyelesaian baik-baik dengan mengikuti tuntutan somasi. Atas tawaran itu, Sri menampik dengan alasan ingin melihat surat kuasa. "Belum pernah ditunjukkan hingga sekarang."
Pendukung Anas Urbaningrum itu akhirnya melaporkan SBY ke Komisi Nasional HAM begitu menerima surat somasi ketiga. Alasan melapor, karena somasi tersebut diklaim mengganggu hak dan privasi dirinya. "Saya minta Komnas HAM bertindak sesuai koridor dan batas yang bisa dilakukan atas somasi ini," kata Sri.
Ia akan datang ke kantor Komnas HAM untuk menanyakan perkembangan laporannya. Sri Mulyono mendapat somasi karena dinilai menyebarkan fitnah atas SBY, yang disebut-sebut mengintervensi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menetapkan Anas Urbaningrum sebagai tersangka. Fitnah ini dinilai terdapat dalam tulisan Sri di blog Kompasiana dengan judul "Anas: Kejar Daku, Kau Terungkap."
Secara terpisah, Palmer Situmorang mengklaim semua penyebar fitnah terhadap kliennya sudah dimintakan klarifikasi. Hal ini disampaikan meski semua penyebar fitnah tersebut tak ada yang menjawab somasi. "Secara pribadi, tak penting lagi mereka klarifikasi somasi ke kantor," kata Palmer saat dihubungi, Senin, 3 Februari 2014.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Terakit
Istana: Rizal Ramli Perlu Jelaskan Tuduhannya
Rizal Ramli: SBY Pernah Ngemis ke Saya
Anas: Andai Saya SBY, Akan Antar Ibas ke KPK