Pihak sekolah mengecek kondisi ruangan kelas Laboratorium yang ambruk diterjang angin kencang dan curah hujan yang tinggi di SMA 6 Tangerang, Banten, (19/1). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
TEMPO.CO, Tasikmalaya - Dua atap kelas Madrasah Tsanawiyah Yayasan Pendidikan Nurul Aripin (Yapena) di Kampung Babakan Muncang, Desa Pasirsalam, Kecamatan Mangunreja, Kabupaten Tasikmalaya, ambruk pada Senin 3 Januari 2014. Ambruknya atap setelah kawasan tersebut diguyur hujan deras. Apalagi kondisi bangunan MTs tersebut juga sudah lapuk.
"Bangunan tidak kuat menahan guyuran air hujan yang cukup deras. Ruang kelas juga sudah lama berdiri, sejak tahun 2000," kata Wakil Kepala Sekolah MTs Yapena, Ade Herman, Senin.
Menurut dia, kondisi fisik bangunan MTs memang sudah memprihatinkan. Selain atap banyak yang keropos dan lapuk, dinding bangunan sekolah ini banyak yang retak-retak. "Retak akibat beberapa kali diguncang gempa bumi, terutama gempa Tasikmalaya tahun 2009 lalu," kata Ade.
Bahkan sejak dua tahun lalu, murid kelas 7 dan 8 yang atapnya ambruk, terpaksa belajar di ruang kelas Madrasah Diniyah Yapena. Antar kelas Madrasah Tsanawiyah dengan Madrasah Diniyah disekat dengan menggunakan papan tulis.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Dadang Romansyah, mengatakan, akan segera memberi bantuan untuk rehabilitasi ruang kelas yang ambruk.
Dadang juga sudah menyampaikan ambruknya ruang kelas di Madrasah Tsanawiyah ini ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. "Kami harap dapat segera memberikan bantuan untuk rehabilitasi sekolah itu," ucapnya.