TEMPO.CO, Surakarta - Aktivis lingkungan meminta masyarakat tidak memilih calon legislator yang memaku alat peraga kampanye di pohon. “Belum terpilih saja sudah merusak lingkungan, apalagi kalau benar-benar terpilih. Pasti akan menghalalkan segala cara untuk meraih keinginannya,” kata pegiat Forum Solo Hijau, Miftahul Arrozaq kepada Tempo di sela kampanye menolak caleg pemaku pohon di Surakarta, Jawa Tengah, Ahad, 2 Februari 2014.
Dia mengatakan masih kerap menemukan banner bergambar potret caleg di batang pohon, misalnya di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta. Padahal sudah ada larangan memasang atribut kampanye di pepohonan sesuai Peraturan Komisi Pemilihan Umum nomor 15 tahun 2013.
“Mereka tidak mengindahkan aturan dan tidak mempedulikan lingkungan,” ucapnya. Bagi caleg seperti itu, dia meminta masyarakat tidak memilihnya di pemilu legislatif mendatang. “Jangan pilih caleg perusak lingkungan,” katanya.
Kampanye mengajak masyarakat tidak memilih caleg perusak pohon akan dilakukan hingga jelang hari pemilihan. Dia akan terus mengingatkan masyarakat agar jangan sampai memberikan suaranya untuk caleg perusak pohon. “Kami akan terus kampanye agar masyarakat ikut peduli terhadap kelestarian pohon dan lingkungan,” ucapnya. Caranya dengan tidak memilih caleg perusak lingkungan.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Surakarta Agus Sulistyo mengatakan sebenarnya tindakan caleg memasang banner di pohon sudah melanggar banyak aturan. Tidak hanya soal larangan memaku pohon, tapi juga dari segi ukuran. “Alat peraga kampanye yang diperbolehkan adalah spanduk berukuran 1,5 kali 7 meter. Yang dipaku di pohon jelas tidak sesuai aturan,” katanya.
Dia meminta partai politik atau caleg yang bersangkutan mencopot sendiri alat peraga kampanye yang tidak sesuai aturan tersebut. Jika masih membandel, maka masyarakat yang akan menilai. “Pantas atau tidak caleg yang melanggar aturan dipilih, kami serahkan ke masyarakat,” ucapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyatakan dukungannya terhadap kelestarian lingkungan. Dia berjanji akan mencabut sendiri, jika ada alat peraga kampanye milik caleg PDI Perjuangan yang dipaku di pohon. “Kalau ada poster atau banner caleg PDIP dipaku di pohon, saya cabut sendiri,” kata Hadi yang juga Wali Kota Surakarta.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait
Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik
2 hari lalu
Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.
Baca Selengkapnya12 Nama Mendaftar Pilkada Solo lewat PDIP, Dari Kader Partai Hingga Pedagang Mur Baut
3 hari lalu
Para pendaftar baka calon wali kota dan wakil wali kota Solo dari PDIP memiliki latar belakang beragam.
Baca SelengkapnyaSolo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo
9 hari lalu
Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.
Baca SelengkapnyaGibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang
10 hari lalu
Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.
Baca SelengkapnyaHarga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram
15 hari lalu
Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.
Baca SelengkapnyaPeriode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo
18 hari lalu
Kota Solo menjadi surga kuliner bagi pengunjung yang tengah berlibur di kota ini, termasuk libur Lebaran.
Baca Selengkapnya7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau
40 hari lalu
Jika Anda pergi ke Solo, ada beberapa pilihan hotel dekat dari Stasiun Solo Balapan yang harganya terjangkau dan fasilitas lengkap.
Baca SelengkapnyaJumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5
50 hari lalu
Perolehan kursi PDIP di DPRD Solo pada Pileg kali ini turun jika dibandingkan dengan Pileg 2019, yaitu dari 30 kursi menjadi 20 kursi.
Baca Selengkapnya12 Nama Bursa Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024, Ada Kaesang hingga Mangkunegara X
57 hari lalu
Riset Solo Raya Polling mendapati 12 nama masuk bursa calon Wali Kota Solo.
Baca SelengkapnyaBukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis
5 Maret 2024
Solo tidak punya gunung dan laut, tapi punya heritage, cerita-cerita yang ada di balik itu menjadi daya tarik wisatawan.
Baca Selengkapnya