Aktivis Lingkungan Peringati Hari Primata  

Reporter

Jumat, 31 Januari 2014 14:41 WIB

Linseed, 5 tahun (Lutung Jawa betina dari Inggris) penghuni salah satu kandang Pusat Rehabilitasi Primata Jawa, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Pusat Rehabilitasi ini kedatangan penghuni baru, satu Owa betina, satu Lutung Jawa jantan dan lima Lutung betina dari kebun binatang Howletts dan Port Lympe Animal Park Inggris untuk dilepasliarkan di Indonesia. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Purwokerto - Puluhan aktivis sejumlah organisasi pecinta lingkungan di Purwokerto, Jumat, 31 Januari 2014, menggelar aksi teaterikal memperingati Hari Primata Indonesia. Perburuan primata di Indonesia dinilai sudah sangat parah.

"Perdagangan primata asal Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan," kata koordinator aksi, Apris Nur Rahmadani, Jumat, 31 Januari 2014.

Aksi dilakukan dengan orasi dan menggelar teaterikal di Alun-alun Purwokerto. Mereka memakai topeng orang utan dan monyet yang selama ini menjadi target perburuan dan perdagangan ilegal.

Apris mengatakan lebih dari 95 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia merupakan hasil tangkapan dari alam. Proses penangkapan, pengangkutan, dan perdagangan primata itu sering kali dilakukan dengan cara kejam. Ada banyak primata yang mati dalam proses perdagangan primata tersebut.

Ia menyebutkan salah satu primata yang kini sedang banyak diperdagangkan adalah kukang (Nycticebus sp). Kukang yang diperdagangkan itu banyak yang sudah dicabuti gigi taringnya oleh pemburu. Itu dilakukan untuk memberi kesan bahwa kukang adalah binatang yang jinak dan tidak menggigit. Kukang yang aktif pada malam hari itu menjadi favorit primata yang diperdagangkan karena bentuknya yang lucu dan terkesan jinak. Sepanjang 2013, ProFauna Indonesia mencatat sedikitnya ada 40 kasus perdagangan kukang secara online.

Ketua Biodiversity Society Banyumas Timur Sumardiyanto mengatakan di dunia terdapat sekitar 200 jenis primata dan 40 jenis atau hampir 25 persen di antaranya hidup di Indonesia. "Empat primata asal Indonesia, yakni orang utan sumatera (Pongo abelii), tarsius siau (Tarsius tumpara), kukang jawa (Nycticebus javanicus), dan simakobu (Simias cocolor), merupakan yang paling terancam punah," katanya.

ARIS ANDRIANTO



Topik terhangat:
Banjir Jakarta Cipularang Ambles Anggoro Ditangkap Jokowi Nyapres Deddy Corbuzier

Berita lain:
JK Sibuk Cari Amplop Honor dari KPK
Banjir Kiriman, Jokowi: Waduk Pluit Harus Disedot
Anggoro 'Cicak-Buaya' Ditangkap di Shenzhen
Dituding KDRT, Ini Jawaban Farhat Abbas
MS Kaban: Ditangkap KPK, Anggoro Akan Lebih Tenang







Advertising
Advertising

Berita terkait

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

30 Oktober 2023

Lumba-lumba Air Tawar Sangat Langka Mati di Tempat Baru di Sungai Amazon

Lumba-lumba air tawar yang sangat langka mati di tempat baru di sepanjang Sungai Amazon.

Baca Selengkapnya

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

28 Januari 2021

Polisi Buru Komunitas Pecinta Satwa Dalam Kasus Penjualan Hewan Langka di Bekasi

Tersangka kasus penjualan hewan langka YI mengaku mendapatkan orangutan dari temannya di komunitas pecinta satwa di media sosial.

Baca Selengkapnya

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

26 September 2019

Hewan Langka: Mirip Ikan, Ular Laut Ini Bernapas dari Dahi

Keberadaan binatang langka atau unik, Hydrophis cyanocinctus, ular laut yang bernapas dari dahinya bernama, dipublikasikan oleh The Conversation.

Baca Selengkapnya

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

7 Februari 2019

Kebun Binatang Gembira Loka Terima Bulus Jumbo Langka

Seekor bulus sepanjang 1 meter dititipkan dan dirawat di Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

19 September 2018

Anjingnya Mati, Wanita Ini Gugat Dokter Hewan Rp 1,3 Miliar

Seorang wanita, Nadhila Utama, mengajukan gugatan perdata Rp 1,3 miliar terhadap dokter hewan ke Pengadilan Tangerang karena anak anjingnya mati.

Baca Selengkapnya

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

6 Maret 2018

Kisah Harimau Sumatera yang Mati Dibunuh Warga Mandailing Natal

Harimau Sumatera yang mati ditombak warga di Mandailling Natal ternyata sudah tak utuh lagi. Beberapa bagian tubuh Harimau Sumatera itu hilang.

Baca Selengkapnya

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

28 Januari 2018

Diburu di Tasikmalaya, Aktivis Bebaskan Kukang Jawa Hasil Rehab

Pada peringatan Hari Primata Indonesia, IAR akan melepasliarkan 15 ekor kukang jawa di Gunung Sawal, pada Selasa 30 Januari 2018.

Baca Selengkapnya

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

7 Juli 2017

Nelayan Temukan Lumba-lumba Langka Berkepala Dua

Sekelompok nelayan menemukan bayi porpoise (mamalia mirip lumba-lumba) berkepala dua.

Baca Selengkapnya

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

26 Juni 2017

Bayi Lutung Perak Ini Bakal Jadi Pusat Perhatian Baru di Ragunan

Bayi lutung perak berusia 1 bulan ini masih disusui induknya dan bakal berubah warna dalam setahun.

Baca Selengkapnya

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

11 Mei 2017

30 Kukang Hasil Sitaan Dibebaskan di Gunung Ciremai

Sebanyak 30 kukang hasil sitaan dari pedagang online akhirnya dikembalikan ke alam liar BBKSDA wilayah Jawa Barat di Taman Nasional Gunung Ciremai.

Baca Selengkapnya