Panglima TNI Minati Sukhoi SU-35 Gantikan F-5 Tige  

Reporter

Rabu, 29 Januari 2014 05:17 WIB

Sukhoi SU-35. Wikimedia.org

TEMPO.CO , Jakarta: Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan minatnya mengganti pesawat F-5 Tiger milik Angkatan Udara yang sudah usang dengan pesawat Sukhoi SU-35 buatan Rusia. Menurut dia, keputusan yang tepat bagi pemerintah jika membeli pesawat Sukhoi SU-35.

"Berkaitan dengan kesinambungan generasi Sukhoi, jadi (SU-35) pilihan utama saat ini," kata Moeldoko kepada wartawan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa, 28 Januari 2014.

Saat ini TNI Angkatan Udara memiliki satu skuadron atau 16 unit pesawat campuran Sukhoi SU-27 dan SU-30 yang bermarkas di pangkalan udara Sultan Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan. Kedua jenis pesawat tersebut masuk dalam kategori jet tempur generasi keempat. Sementara Sukhoi SU-35 merupakan pesawat tempur generasi 4,5, atau lebih canggih dari SU-27 dan SU-30.

Moeldoko pun tak mempermasalahkan biaya operasional Sukhoi SU-35 yang begitu mahal. Menurut sumber Tempo di Angkatan Udara, biaya operasional terbang Sukhoi SU-35 diperkirakan capai Rp 400 juta per jamnya. Menurut Jenderal Moeldoko, biaya operasional yang mahal tersebut merupakan risiko Indonesia memiliki pesawat tempur canggih.

"Kalau memelihara yang tak canggih (atau biaya operasional yang murah), nanti tidak imbang kemampuan tempurnya," katanya. Karena itu, jika nantinya Indonesia benar-benar membeli Sukhoi SU-35, maka TNI akan mempertimbangkan penambahan anggaran operasional dan perawatan pesawat tersebut.

Meski begitu, Panglima TNI belum bisa memastikan pembelian Sukhoi SU-35 tersebut. Menurut dia, masih ada prosedur teknis yang perlu dilakukan. Saat ini, kajian dari TNI Angkatan Udara sudah dia terima, selanjutnya Moeldoko beserta jajaran pimpinan Markas Besar TNI akan mengkaji lebih jauh, sebelum mengirimkan hasil kajian tersebut ke Menteri Pertahanan.

"Memikirkan bagaimana geopolitik dan strateginya, lalu kemungkinan risiko ke depan seperti apa, juga melihat perkembangan di kawasan ASEAN dan laut Cina Selatan," kata dia.

Kemarin, Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal Ida Bagus Putu Dunia menyebut tiga pesawat tempur, yakni Sukhoi SU-35, SAAB JAS 39 Gripen, dan F-15 Strike Eagle. Ketiga pesawat tempur dipilih Angkatan Udara atas pertimbangan kemampuan tempur, daya gentar lawan, persenjataan dan pemeliharaan. Putu Dunia ingin nantinya pemerintah bisa membelikan pesawat tempur baru lengkap satu skadron atau 16 unit.

INDRA WIJAYA

Berita terkait

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

21 Januari 2024

Bamsoet Tegaskan FKPPI Harus Mampu Menjaga Pemilu Damai

Bamsoet menegaskan peran Front Keadilan Pemuda dan Pemudi Indonesia (FKPPI) sebagai bagian integral dari bela negara, yang harus mampu menjaga kelancaran Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

19 Desember 2023

Hari Bela Negara Tak Bisa Dipisahkan Peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden PDRI yang Dilupakan

Ditetapkannya Hari Bela Negara tak bisa dipisahkan dari peran Sjafruddin Prawiranegara Presiden Indonesia saat PDRI.

Baca Selengkapnya

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

19 Desember 2023

SBY Tetapkan 19 Desember Hari Bela Negara, Apa Alasannya?

Peringatan Hari Bela Negara ditetapkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhyono untuk mengenang jasa-jasa pahlawan dalam mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia pada 19 Desember 1948

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

1 Agustus 2023

Bamsoet: Empat Pilar MPR dan Bela Negara Saling Menguatkan

Pancasila sebagai dasar negara, landasan ideologi, falsafah, dan sumber etika moral memberikan nafas sekaligus arah tujuan dalam upaya bela negara

Baca Selengkapnya

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

7 Desember 2022

UGM Gelar Pelatihan Bela Negara, Apa Saja yang Dipelajari?

Bela negara dari UGM ini diikuti oleh mahasiswa afirmasi asal Papua dan Papua Barat yang menempuh pendidikan di perguruan tinggi sekitar DIY.

Baca Selengkapnya

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

3 Desember 2022

Rektor: UI Siap Jalankan Program Griya Moderasi Beragama dan Bela Negara

Rektor Universitas Indonesia (UI) Ari Kuncoro menyatakan kesiapannya dalam menjalankan program yang diluncurkan pemerintah itu.

Baca Selengkapnya

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

28 September 2022

9 Negara yang Memberlakukan Bela Negara Pasca-Perang Dunia II

Yang teranyar adalah bela negara ala Presiden Putin, rakyat diminta terlibat dalam perang menyerang Ukraina. Perintah ini banyak ditolak warga.

Baca Selengkapnya

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

28 September 2022

Bela Negara dalam Berbagai Spektrum, di Antaranya Wajib Militer Ala Putin

Bela negara dalam spektrum keras, dapat dilakukan dengan cara melindungi negara dari ancaman musuh bersenjata di medan pertempuran.

Baca Selengkapnya

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

10 September 2022

4 Pandangan tentang Komponen Cadangan atau Komcad TNI

keberadaan ASN dalam Komcad berguna untuk meningkatkan kualitas Komponen Cadangan

Baca Selengkapnya

Bamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI

6 September 2022

Bamsoet: Bela Negara Tanggung Jawab Seluruh WNI

Bela negara bukan sekadar siap angkat senjata. Bela negara termasuk mengatasi ancaman ideologi yang menyuburkan intoleransi, separatis, dan pemahaman religi yang dangkal.

Baca Selengkapnya