Tidak adanya gelar kebangsawanan Banten Ratu dan Tubagus dalam nama Atut dan Wawan diketahui setelah KPK menelisik keberadaan keduanya saat berkunjung ke Singapura pada September lalu. Diduga keduanya mengadakan pertemuan dengan Ketua MK non aktif Akil Mochtar. Tempo/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Serang - Pemerintah Provinsi Banten mencoret lima perusahaan penyedia alat kesehatan di Dinas Kesehatan Banten. Kelima perusahaan itu diduga kuat milik adik Gubernur Provinsi Banten Ratu Atut Chosiah, Chaeri Wardhana alias Wawan. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten Mohammad Yanuar telah meminta petugas bidang pengadaan alat kesehatan (alkes) merasionalkan harga setiap alkes.
"Saya sudah memanggil semua pegawai terkait persoalan alkes yang mencuat belakangan ini. Setelah saya pelajari, ternyata memang terdapat harga yang berlebihan," kata Yanuar, Selasa, 28 Januari 2014.
Pencoretan lima perusahaan dilakukan setelah ada penyelidikan terhadap perusahaan penyedia alkes yang bermasalah. Yanuar menolak merinci nama perusahaan yang dimaksud. Ia hanya tersenyum ketika ditanya apakah perusahaan itu milik Wawan. "Sudah pada tahu, kan?" ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Banten gagal merealisasikan dua proyek senilai Rp 179 miliar dalam APBD Perubahan 2013 lalu. Kedua proyek tersebut adalah pengadaan alat kesehatan dan bantuan fisik untuk pembangunan gedung puskesmas di beberapa kabupaten/kota di Banten.
Menurut Yanuar, pembatalan dilakukan karena harganya dianggap tidak rasional atau kemahalan. "Daripada bermasalah, lebih baik tidak dicairkan."