Lokasi pembangunan Pasar Turi Surabaya, sepi setelah aktivitas proyek dihentikan, Kamis (28/3). Menurut laporan pedagang, sejumlah perubahan desain yang dilakukan investor berupa perubahan area terbuka serta eskalator, jarak antarblok stan juga jadi sempit. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya, Rusli Yusuf, mengatakan penyelesaian pembangunan Pasar Turi mundur dari jadwal yang ditetapkan. Sebelumnya, para pengembang berjanji menyelesaikannya pada Februari, namun rencana tersebut harus mundur hingga April mendatang.
"Sekarang pembangunannya sudah mencapai 80 persen," kata Rusli kepada Tempo di ruang kerjanya, Jumat, 24 Januari 2014.
Kata Rusli, ada beberapa penyebab mundurnya serah terima tersebut. Di antaranya ada perubahan rancangan pembangunan Pasar Turi, penambahan dan perluasan area parkir, serta beberapa material yang digunakan berasal dari impor. Kegiatan impor ini menjadi kendala karena nilai tukar rupiah sedang melemah.
Selain itu, bekas pondasi bangunan yang lama cukup menyita waktu untuk melepasnya.
Meski terlambat, Rusli mengaku tidak masalah asalkan para pengembang tetap berkomitmen menyelesaikan tugasnya hingga tuntas. "Sepertinya mereka (pengembang) harus menambah jumlah personel supaya pembangunan segera tuntas," kata dia.