Sejumlah anak bermain sepeda di jalan yang tergenang banjir di kawasan Mejobo, Kudus, Jateng(19/1). Banjir akibat luapan Sungai Piji setinggi 30-60 cm itu merendam sejumlah titik di dua desa di kecamatan Mejobo. ANTARA/ Andreas Fitri Atmoko
TEMPO.CO, Semarang - Badan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah menyatakan darurat bencana berlaku hingga akhir Maret mendatang. Kebijakan itu dikeluarkan dengan pertimbangan dari Badan Meteorologi dan Geofisika mengingat banyaknya bencana yang terjadi di sejumlah daerah.
“Hingga 31 Maret sebagai darurat bencana,” kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah, Sarwa Pramana, Kamis, 23 Januari 2014.
Menurut dia, hujan yang terus mengguyur Jawa Tengah menimbulkan banyak bencana. Selain banjir, juga tanah longsor di Kabupaten Kudus. “Dalam status darurat ini, kami berusaha menghindari korban,” kata dia.
Secara khusus perhatian darurat bencana difokuskan di Kabupaten Kudus, Demak, Jepara, dan Pati. Badan Penanggulangan Bencana Jawa Tengah mencatat korban mengungsi mencapai 11.601 jiwa, tersebar di Kabupaten Pekalongan sebanyak 7.136 jiwa, Pati 791 jiwa, dan Kudus 3.674 jiwa.
“Di Jepara juga sempat terisolir karena akses jalan dari Demak terputus, di Kecamatan Mijen, Demak. Akses jalan menuju dan keluar Jepara tertutup," katanya.
Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar
54 hari lalu
Pertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY) mencatat selama periode Maret 2024 telah menambah stok LPG 3 kilogram (Kg) hingga 394 ribu tabung untuk wilayah terdampak cuaca ekstrem.