Apa Kata Megawati Soal Hubungannya dengan SBY?  

Reporter

Kamis, 23 Januari 2014 06:26 WIB

Calon Presiden 2009-2014, Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarno Putri bersalaman sebelum pengundian nomor urut Pilpres, di Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, (30/5). Foto : TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta -Sudah lama jadi berita, hubungan Megawati Soekarno Putri dengan Susilo Bambang Yudhoyono renggang. Pekan lalu, melalui bukunya “Selalu Ada Pilihan” yang diluncurkan Jumat 17 Januari 2014, SBY menceritakan versi lain akibat hubungan tak sehatnya dengan Megawati, Presiden kelima yang juga mantan bosnya.(baca:Curhat SBY Soal Hubungannya dengan Mega)


Namun Ketua Umum PDI Perjuangan itu memilih bercerita saat menjawab pertanyaan di Mata Najwa, Rabu 22 Januari 2014 malam. Najwa, si pemilik acara itu menanyakan kebenaran versi yang beredar, Megawati jengkel kepada SBY yang diam-diam menjdi pesaingnya sebagai kontestan Pemilu Presiden.


Padahal seharusnya, SBY meminta izin kepada Megawati sebagai Presiden. Bahkan dikabarkan, Mega sampai menanyakan itu sampai tiga kali. “Sebenarnya tidak persis seperti itu,” kata Mega.


Menurut Mega, awalnya adalah surat dari KPU yang menanyakan apakah ada menteri anggota Kabinet Gotong Royong akan berlaga dalam Pemilu Presiden 2004. Jika ada, maka mereka diminta segera mengurus izin jadwal cuti untuk keperluan kampanye kelak kepada Presiden RI.

Mega akhirnya mengelar rapat kabinet. Ini karena ia tahu, banyak menteri atau bahkan wakil presidennya sendiri adalah ketua umum partai. Mereka, berpeluang menjadi calon presiden.


Dalam rapat kabinet itu,Mega bertanya pertama kepada wakilnya, Hamzah Haz yang juga Ketua Umum PPP. Hamzah menjawab, tidak ada penugasan dari partainya agar dia mencapreskan diri.

Pertanyaan serupa juga ditanyakan Mega kepada Yusril Ihza Mahendra. Menteri Hukum dan HAM di kabinet Mega itu, adalah ketua umum PBB. Pertanyaan serupa juga disampaikan Mega kepada Yudhoyono yang waktu itu Menko Polkam.


Advertising
Advertising

Waktu itu, kata Mega, dia sedang permisi ke toilet. Ia meminta Hamzah Haz yang menanyakan itu kepada Yudhoyono.”Saya bilang ke Pak Hamzah meneruskan,” kata Mega.


Ketika Mega kembali, Hamzah Haz melaporkan sudah selesai semua. “Jadi saya bilang ya sudah," kata Mega.


Menurut Hamzah Haz, seperti diceritakan Mega, wakil presidennya itu bertanya, apakah betul bapak (SBY) bukan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, tapi juga akan ikut berkampanye karena sudah mendirikan partai?”


Namun kepada Hamzah Haz, Mega mengatakan, SBY hanya mengatakan, itu kan dari media. “. Nah itulah yang dikatakan beliau (SBY)itu semua berita dari media," papar Mega.

Jadi, menurut Mega, ia berkesimpulan kalau SBY tak memberi jawaban pasti.” Saya bilang ke Pak Hamzah terimakasih. Itulah yang saya sampaikan ke KPU. Itulah cerita sebenarnya," ujarnya. Tak lama setelah itu, Yudhoyono mendeklarasikan pencalonannya sebagai Presiden.



WDA

Berita lain soal Mega-SBY
RINDU-DENDAM SBY MEGA
SBY Sakit Hati Tak Jadi Wapres Mega
Taufiq Kiemas Wafat, PDI-P Diprediksi Monoton
Di Istana, Mega-SBY Belum Juga Bertegur Sapa

Berita terkait

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.

Baca Selengkapnya

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Megawati Umumkan Cagub Jawa Timur yang Diusung PDIP Hari Ini

15 Oktober 2017

Megawati Umumkan Cagub Jawa Timur yang Diusung PDIP Hari Ini

Sehari menjelang pengumuman calon yang akan diusung di pilgub Jawa Timur, Megawati mengundang sejumlah kader PDIP dan Ketua PBNU ke rumahnya.

Baca Selengkapnya

Selain Pilgub Jatim, Ini yang Dibicarakan Megawati dan Said Aqil

14 Oktober 2017

Selain Pilgub Jatim, Ini yang Dibicarakan Megawati dan Said Aqil

Ketua PBNU Said Aqil Siradj mengaku tidak hanya membahas soal pilgub Jatim saat bertemu dengan Megawati.

Baca Selengkapnya