Tim SAR berusaha menyelamatkan korban kecelakaan minibus pariwisata yang masuk jurang di Jalan Suluban, Desa Pecatu, Badung, Bali, (18/11). Minibus yang membawa 15 penumpang wisatawan asal Taiwan menuju Pura Uluwatu itu masuk jurang sedalam 15 meter. TEMPO/Johannes P. Christo
TEMPO.CO, Jakarta - Survei Badan Kesehatan Dunia mengenai Global Status Report on Road Safety 2013 melaporkan, Indonesia menempati urutan ke-5 sebagai negara dengan korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas terbanyak. Kepolisian mencatat, pada 2013, terdapat 25.157 orang korban meninggal dunia.
"Faktor kelalaian manusia menduduki posisi puncak pemicu kecelakaan. Penyebab utama karena kurang hati-hati, kedua karena melanggar aturan," kata Kepala Korps Lalu Lintas Polri Inspektur Jenderal Pudji Hartanto di Jakarta, Selasa, 21 Januari 2014.
Pada 2013, tercatat 101.037 kasus kecelakaan dengan total kerugian materi Rp 254,6 miliar. Sebanyak 3.096 kecelakaan disebabkan lengah dan 2.140 kecelakaan disebabkan kelelahan.
Puji mengatakan, jumlah kecelakaan pada 2013 turun 14,34 persen dibanding 2012 sebanyak 117.949 kasus. Penurunan kecelakaan ini disebabkan meningkatnya kesadaran berlalu lintas masyarakat.
Untuk menekan kecelakaan, tahun ini dicanangkan Gerakan Nasional Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas. Dalam gerakan ini, Pudji mengatakan, selain meningkatkan penindakan, kepolisian juga akan memberikan penghargaan untuk pengguna jalan yang tertib berlalu lintas.
"Peningkatan kualitas surat izin mengemudi juga harus betul-betul baik. Prosedurnya dan sekolah pengemudi harus standar," kata Pudji.
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
26 Maret 2022
Jelang Ramadan, Kapolri Minta Kapolda Cek Stok Minyak Goreng di Pasar
Pengawasan dan pemantauan dari kepolisian untuk memberikan kepastian kepada masyarakat bahwa stok minyak goreng curah terjamin dan harga penjualannya sesuai HET.
