Tony Sumampau Anggap Tri Risma Alihkan Isu KBS  

Reporter

Jumat, 17 Januari 2014 20:00 WIB

Kandang Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Surabaya -- Ketua Harian Tim Pengelola Sementara Kebun Binatang Surabaya (TPS-KBS) Tony Sumampau meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tidak mengalihkan isu buruknya pengelolaan satwa di kebun binatang ke isu pemindahan 300 ekor satwa. Pemindahan ratusan satwa itu memang terjadi saat Tony memegang KBS. "Jangan membuat masyarakat bingung," kata Tony melalui surat elektronik, Jumat, 17 Januari 2013.

Dua pekan lalu singa Afrika di KBS tewas terlilit kawat sling baja di lehernya. Tak lama berselang kambing gunung koleksi kebun binatang tertua itu menyusul mati. "Marilah fokus melaksanakan pembangunan KBS yang profesional dan jangan cari kambing hitam lagi. Kita semua muak dengan komentar-komentar yang dilontarkan Pemkot Surabaya yang tidak bertanggung jawab," katanya. Menurut Tony, Pemkot Surabaya tidak paham tentang konservasi. "Tapi bicara konservasi," kata dia.

Tonny mengatakan, dalam menjalankan rekomendasi Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa, TPS-KBS telah berkoordinasi dengan Kementerian Kehutanan, Pemerintah Provinsi Jatim dan Pemkot Surabaya. "Pemkot Surabaya diwakili Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan," katanya. Selain itu, ada persetujuan dari semua pengurus di TPS-KBS bahwa dalam nota kesepahaman TPS dengan lembaga konservasi lain tidak menyinggung masalah pertukaran satwa atau barter.

"Yang ada adalah penyerahan satwa surplus ke lembaga konservasi lain. Sedangkan sarana exhibit/ kandang baru yang dibangun lembaga konservasi lain untuk KBS atau kendaraan untuk operasional KBS (karena KBS merupakan lembaga konservasi yg tidak memiliki kendaraan operasional) merupakah hibah dari pihak ke dua ke KBS," katanya.



Menurut ketentuan dan perundang-undangan, kata dia, peraturan tentang hibah atau mutasi satwa dari satu lembaga konservasi ke lembaga lain memang dapat dilakukan. "Untuk memindahkan satwa tidak perlu mendapatkan persetujuan presiden," katanya.



Pemindahan satwa, ujar dia, cukup dengat surat izin angkut dalam negeri. "Tapi kalau di luar negeri pemindahan satwa harus dengan izin CITES (Convention of International Trade for Endanger Species). Pemerintah Indonesia juga ikut ratifikasi sejak 1970-an," kata Tony. Dalam menindaklanjuti mutasi satwa KBS, Tonny mengatakan bahwa semuanya sudah sesuai rekomendasi Tim Evaluasi Kesehatan dan Pengelolaan Satwa.

TPS-KBS, kata dia, juga mengacu kepada WAZA Conservation Strategy dan IUCN guideline for confiscated animal. "Semua rekomendasi tidak ada menyinggung tentang harus barter atau pertukaran satwa. WAZA dan IUCN tidak menyarankan adanya surplus animal in zoo atau di tempat penampungan satwa sekalipun," ujarnya.


Advertising
Advertising


Demikian juga guideline IUCN tentang tiga hal utama, yaitu pelepasliaran, memberikan ke lembaga konservasi lain dan Euthanasia. "Sudah barang tentu dengan berbagai pertimbangan di dalamnya," ujarnya.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

4 jam lalu

Tanggapi Keluhan Warga, Mensos Risma Gunakan Teknologi dalam Pencarian Air Bersih

Mensos menjelaskan, timnya dari Kemensos akan mencarikan sumber air bersih terdekat.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

2 hari lalu

Mensos Risma Optimalkan RAPI untuk Penanganan Bencana

Langkah terbaru Mensos Risma, dengan memanfaatkan jaringan Radio Amatir Penduduk Indonesia (RAPI) sebagai sarana vital untuk komunikasi darurat di wilayah terdampak bencana.

Baca Selengkapnya

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

9 hari lalu

Pengamat Politik Unair Menilai PKB Kikuk di Pilkada Jatim 2024 karena Belum Punya Calon Kuat Hadapi Khofifah

PKB dinilai belum memiliki calon kandidat gubernur yang sepadan untuk bertarung dengan gubernur inkumben Khofifah Indar Parawansa.

Baca Selengkapnya

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

10 hari lalu

Menteri Risma Ogah Hadiri Undangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Pembahasan DTKS tidak perlu dilakukan di tempat mewah. Pembahasan bisa dilakukan di mana saja. Sebab, Risma menilai, hasil rapat lebih penting.

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

13 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

16 hari lalu

Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ

Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Baca Selengkapnya

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

22 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

22 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

28 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

29 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya