Demokrat Paling Banyak Diberitakan Selama 2013  

Reporter

Selasa, 14 Januari 2014 14:11 WIB

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berbincang dengan Jero Wacik (kanan), W Marzuki Ali , dan TB Silalahi (kiri) di Cikeas, Bogor, Jawa Barat , (10/2). ANTARA/Prasetyo Utomo

TEMPO.CO, Jakarta - Pol-Tracking Institute melansir hasil riset pemantauan terhadap 15 media dalam soal isi pemberitaan. Menurut Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute, Hanta Yuda, Demokrat adalah partai yang paling banyak diberitakan di semua media, yakni 32,4 persen.

"Dengan tone negatif 20,53 persen dan positif 12,56 persen, sisanya netral," ujar Hanta ketika ditemui dalam diskusi "Menangkap Geliat Pemberitaan Partai Politik Sepanjang 2013", Selasa, 14 Januari 2014. (Baca juga: Elektabilitas Merosot, Demokrat Salahkan Televisi).

Setelah Demokrat, Hanta memaparkan, partai yang paling banyak diberitakan adalah Partai Keadilan Sejahtera, yakni 15,3 persen; Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, 11,8 persen; Partai Golkar, 10,9 persen; dan Partai Hati Nurani Rakyat, 4,5 persen. Dalam soal nada berita, nada positif PKS adalah 17,01 persen dan negatif 23,87 persen.

Nada positif PDI Perjuangan sebanyak 26,26 persen dan negatif 7,27 persen. Nada positif Partai Golkar sebesar 16,33 persen dan negatif 19,1 persen. Sementara nada positif Hanura sebanyak 31,9 persen dan negatif 10,32 persen.

"Partai yang tone negatif lebih besar adalah PKS, Demokrat, dan Golkar, akibat kasus korupsi," ujar Hanta. Sedangkan partai yang mempunyai nada positif lebih besar dibanding negatif yakni Nasional Demokrat, Hanura, PDI Perjuangan, dan Gerindra. Dia mengatakan partai-partai yang pemberitaannya bernada positif disebabkan oleh konsistensi mereka dalam menjadi oposisi pemerintah.

Riset Media Monitoring ini menggunakan metode purposive sampling pada 15 media. Media cetak yang dipantau adalah Koran Tempo, Kompas, Media Indonesia, Republika, dan Seputar Indonesia. Media online yang dicermati yakni detik.com, kompas.com, merdeka.com, okezone.com, dan viva.co.id. Lima media televisi yang dipantau adalah Trans TV, SCTV, RCTI, Metro TV, dan TV One.

Pengumpulan data dilakukan dalam periode 1 Februari-24 Desember 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis isi berita, analisis sosio-politik, dan critical discourse analysis mengenai pemberitaan partai politik dan calon presiden.

SUNDARI

Terpopuler

Akil Timbun Dolar di Tembok Ruang Karaoke
Ngotot Minta Duit, Akil Nge-PING!
Kenapa Anas ''Berterima Kasih'' kepada Abraham?
BBM Akil Sebut Setya Punya Urusan Bisnis di Jatim
Plat Nomor Lamborghini Syahrini Palsu
Begini Cara Jokowi Cegah Istana Kebanjiran
Jokowi Dielukan di Mangga Dua
Urusan Makan Anas Urbaningrum Bisa Bikin Repot KPK
Anas Ditahan, HMI Desak KPK Periksa Ibas
Apa yang Mendorong Bakrie Beli Path ?














Berita terkait

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

19 Februari 2024

Catatan Perolehan Suara Peserta Pemilu Pasca Reformasi, Siapa Jawaranya?

Pelaksanaan pemilu dalam era reformasi telah dilakukan enam kali, yaitu Pemilu 1999, Pemilu 2004, Pemilu 2009, Pemilu 2014, Pemilu 2019 dan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

18 Februari 2024

Selama 3 Periode Pemilu, 3 Partai Politik Ini Peringkat Atas Pemilihan Legislatif

Sejak Pemilu 2014 sampai Pemilu 2024, terdapat tiga besar partai politik yang selalu memuncaki pemilihan legislatif (Pileg). Apa saja?

Baca Selengkapnya

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

1 November 2023

Politik Makan Siang Jokowi Bersama Capres, SBY Pernah Buka Puasa Bersama Capres-Cawapres Pemilu 2014

Jokowi mengundang makan siang 3 capres. Langkah yang sebelumnya pernah dilakukan SBY pada 2014, mengundang buka puasa bersama capres-cawapres.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

7 Agustus 2023

Relawan Jokowi se Jatim Dukung Prabowo Dinilai Hanya Manuver Murahan

Relawan Jokowi yang mendukung Prabowo di Jatim dianggap tak memiliki jejak rekam mendukung Jokowi di Pemilu 2019.

Baca Selengkapnya

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

27 Juni 2023

PPP Menilai Andika Perkasa Penuhi Kualifikasi Jadi Ketua Tim Pemenangan Ganjar Pranowo

Ketua DPP PPP Ahmad Baidowi alias Awiek menilai kualifikasi diri mantan Panglima TNI Andika Perkasa cocok sebagai ketua pemenangan Ganjar Pranowo

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

24 April 2023

Kilas Balik Perjanjian Batu Tulis Megawati dan Prabowo, Begini 7 Poin Janji Belum Ditepati Itu

Megawati punya janji terhadap Prabowo sejak 2009, perjanjian Batu Tulis namanya. Begini isi 7 poin perjanjian tersebut.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

5 Maret 2023

4 Petinggi NasDem Bakal Dampingi Surya Paloh dalam Pertemuan dengan Prabowo di Hambalang

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh pagi ini akan bertemu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Padepokan Garuda Yaksa, Hambalang, Kabupaten Bogor

Baca Selengkapnya

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

18 Oktober 2021

Menjelang 7 Tahun, Pakar Sebut Jokowi Dibayangi Janji-janji Politik

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan ada kompleksitas luar biasa yang dihadapi Presiden Jokowi di periode kedua ini.

Baca Selengkapnya