TEMPO.CO , Jakarta:Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanudin Muhtadi mengatakan mayoritas warga Banten menilai pemerintahan provinsi mereka sarat korupsi. Sekitar 77,1 persen dari 400 responden warga Banten yakin pemerintahan Gubernur Atut Chosiyah korup.
"Sebanyak 58,5 persen responden menganggap Banten kurang bersih dari korupsi dan suap. Sementara 18,6 persen menilai Banten korup sama sekali," kata Burhan di kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta, Minggu, 5 Januari 2014.
Selain sarat korupsi dan suap, kata Muhtadi, mayoritas warga Banten menilai praktik korup dan suap terjadi di semua lini jabatan dan kepegawaian. Hanya 2,6 persen dari 400 responden yang menilai pegawai atau pejabat pemerintahan Provinsi Banten bebas korupsi dan suap.
Kendati percaya mayoritas pegawai atau pejabat Banten korup, kata Muhtadi, sebanyak 39,9 persen menyatakan praktik korup dan suap hanya terjadi di sejumlah lingkungan pegawai atau pejabat. Sebanyak 28,6 persen responden percaya korupsi dan suap terjadi di sebagian besar pegawai. Sementara 16,6 persen responden yakin nyaris semua pegawai atau pejabat provinsi korup.
"Hanya 12,13 persen responden yang menjawab tak tahu. Itu artinya warga Banten tahu kalau pemerintahan provinsinya korup," kata Burhan.
Menutu Burhan, lembaganya mensurvei warga Banten sepanjang 22-29 Desember 2013. Sebanyak 400 responden itu dipilih secara acak dengan metode multistage random sampling dari seluruh kabupaten/ kota. Burhan mengklaim hasil sigi lembaganya punya tingkat kepercayaan 95 persen dengan margin error plus minus 5 persen.
Para responden itu, kata Burhan, diwawancarai secara tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Satu pewawancara bertugas untuk 10 responden di satu desa atau kelurahan. Guna menjaga kualitas hasil wawancara, kata Burhan, supervisor mendatangi 20 persen sampel setelah wawancara selesai. Dalam quality control tersebut, kata Burhan, tak ditemukan kesalahan berarti.
Burhan menegaskan, surey lembaganya dilatarbelakangi penetapan Gubernur Banten Atut Chosiyah sebagai tersangka kasus penyuapan sengketa Pilkada Lebak di Mahkamah Konstitusi oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Atut juga ditetapkan sebagai tersangka dalam korupsi proyek alat kesehatan di Banten. Apalagi, kata Burhan, dugaan korupsi di Banten menguat ketika Badan Pemeriksa Keuangan merilis potensi kerugian negara mencapai triliunan rupiah dalam korupsi bantuan sosial dan hibah Banten dan penyelewenangan anggaran daerah.
KHAIRUL ANAM
Berita terkait
KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu
7 jam lalu
KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
10 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaProfil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah
12 jam lalu
PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
22 jam lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaEkuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden
1 hari lalu
Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.
Baca SelengkapnyaKPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi
2 hari lalu
Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.
Baca SelengkapnyaBeredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK
2 hari lalu
Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.
Baca SelengkapnyaPemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi
2 hari lalu
Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.
Baca SelengkapnyaSyahrul Yasin Limpo Kerap Minta Bayar Tagihan Kacamata hingga Parfum ke Biro Umum Kementan
3 hari lalu
Syahrul Yasin Limpo saat menjabat Menteri Pertanian kerap meminta pegawai Kementan untuk membayar berbagai tagihan, termasuk untuk kacamata.
Baca SelengkapnyaSidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi
3 hari lalu
Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)
Baca Selengkapnya