Tak Bisa Kelola Banten, Atut Akan Protes ke KPK  

Reporter

Editor

Rosalina ocha

Jumat, 3 Januari 2014 20:13 WIB

Atut Chosiyah. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Di balik jeruji Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mengaku kesulitan menjalankan roda pemerintahan. Bahkan ia berniat melayangkan surat protes ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam waktu dekat ini.

"Kami akan mengurus surat protes. Ini (surat-surat dinas) kan berhubungan dengan pemerintahan yang masih dia (Atut) jalani," ujar kuasa hukum Atut, Firman Wijaya, Jumat, 3 Januari 2013. Atut merasa aksesnya dalam menjalankan roda pemerintahan dibatasi.

Firman mengatakan, kliennya merasa diperlakukan tidak adil. "Dia korban politik. Untuk itu, dia minta waktu untuk menyatakan sikapnya," ucapnya.

Firman menuturkan, Kepala Biro Hukum Provinsi Banten, Syamsir, telah dua kali melayangkan surat permohonan izin menjenguk Atut: tanggal 24 Desember 2013 dan 3 Januari 2014. Semuanya ditolak oleh KPK.

Padahal, kunjungan tersebut dalam rangka tugas kepemerintahan. "Ada beberapa surat yang mesti ditandatangani beliau karena masih menjabat Gubernur. Tapi mereka tidak mengizinkannya."

Sementara itu, Syamsir menyatakan, dirinya memiliki dua tujuan mengunjungi Atut. Pertama, menjenguk orang nomor satu di Banten itu. Kedua, ada beberapa surat yang mesti ditandatangani Atut. Semisal, surat tentang evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun 2013, surat pelantikan Bupati Lebak, serta surat lainnya.

Ia mengatakan, surat-surat tersebut masih kewenangan Atut untuk menandatanginya. "Ini kan belum ada pelaksana tugas sementara, jadi beliau masih yang menandatangani," ucapnya.

Seperti diketahui, Atut ditahan di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur. Atut ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi karena tersandung kasus suap pilkada Lebak Banten.

Atut sendiri menempati Paviliun Cendana, Blok C, Kamar 13, sebagai ruang masa pengenalan lingkungan (mapenaling). Kamar tersebut berukuran 4 x 6 meter dan dihuni oleh 10 orang tahanan termasuk Atut. Tak ada fasilitas mewah di dalam kamar itu, hanya sebuah kipas angin.

ERWAN HERMAWAN

Berita terkait

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

20 Juli 2017

Atut Chosiyah Akan Menjalani Sidang Vonis Kasus Alkes Hari Ini  

Sebelumnya, jaksa menuntut hakim agar menghukum Atut Chosiyah selama 8 tahun penjara dan denda Rp 250 juta.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

6 Juli 2017

Baca Pleidoi Kasus Alkes Banten, Atut Chosiyah Menangis Minta Maaf

Mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, menangis tersedu-sedu ketika membacakan nota pleidoi di sidang korupsi pengadaan alat kesehatan Banten.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

16 Juni 2017

Korupsi Alkes Banten, Rano Karno Disebut Terima Rp 700 Juta  

Rano Karno, sewaktu menjabat Wakil Gubernur Banten, disebut memperoleh duit Rp 700 juta.

Baca Selengkapnya

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

16 Juni 2017

Atut Chosiyah Dituntut 8 Tahun Penjara dalam Korupsi Alkes

Mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah dituntut 8 tahun penjara dalam kasus korupsi alat kesehatan.

Baca Selengkapnya

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

10 Mei 2017

Sidang Atut, Ustaz Haryono Mengaku 9 Kali Pimpin Istigasah

Ustaz Haryono mengaku sembilan kali mempimpin istigasah untuk mendoakan Atut Chosiyah.

Baca Selengkapnya

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

12 April 2017

Sidang Korupsi Alkes, Adik Atut: Rano Karno Terima Rp 11 Miliar

Dalam sidang kasus korupsi alat kesehatan Provinsi Banten dengan terdakwa Atut Chosiyah, Wawan menyebut Rano Karno terima duit Rp 11 miliar.

Baca Selengkapnya

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

5 April 2017

Rano Karno Legowo, Banten Kembali Dipimpin Dinasti Atut  

Mahkamah Konstitusi menolak gugatan pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief. Rano Karno mengatakan legowo. Banten kini dipimpin kembali dinasti Atut.

Baca Selengkapnya

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

24 Maret 2017

Kolusi Merapuhkan Birokrasi

Sidang kasus dugaan korupsi pengadaan alat kesehatan di Provinsi Banten yang menyeret mantan Gubernur Banten, Atut Chosiyah, sebagai terdakwa menegaskan adanya praktek politisasi birokrasi yang amat serius. Dalam sidang terungkap berbagai kesaksian bagaimana Atut dan keluarganya mampu mengatur birokrasi agar loyal dan tunduk kepada perintah mereka.

Baca Selengkapnya

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

22 Maret 2017

Persidangan Atut, Saksi Kompak Mengaku Terima Duit Pelicin

Sidang Atut, para saksi kompak mengaku menerima duit pelicin untuk mengatur proses lelang tender.

Baca Selengkapnya

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

22 Maret 2017

Korupsi Alkes Atut, Ketua Pengadaan Mengaku Diancam Kepala Dinas

Ketua panitia pengadaan alat kesehatan Rumah Sakit Rujukan Pemerintah Provinsi Banten 2012 mengaku diancam mantan Kepala Dinas Kesehatan.

Baca Selengkapnya