TEMPO.CO, Jakarta -- Kepala Biro Penerangan Masyarakat Kepolisian Republik Indonesia Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menyebut para terduga teroris yang saat ini sedang digerebek terkait jaringan kelompok Badri yang tertangkap di Surakarta pada Mei 2013 lalu. "Kelompok ini yang melakukan penembakan terhadap anggota polisi di Pondok Aren," katanya kepada wartawan, Rabu, 1 Januari 2014.
Penggerebekan kelima terduga teroris ini, kata Boy, dilakukan berdasarkan pengembangan terhadap penangkapan tersangka teroris bernama Anton alias Septi di sebuah warung internet di Banyumas, pada pada Selasa, 31 Desember 2013. "Dia anggota kelompok Nurul Haq." Dari hasil penangkapan Anton itulah, polisi melakukan pengembangan dan mengetahui tempat persembunyian kelompok Nurul Haq.
Pada Selasa malam, sekitar pukul 19.00, Selasa 31 Desember kemarin, tim Detasemen Khusus 88 Antiteror langsung melakukan penggerebekan terhadap sebuah rumah di Jalan Ki Hajar Dewantoro, Gang Haji Hasan RT 04 RW 07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Di rumah tersebut, kata Boy, 5 orang anggota kelompok Nurul Haq mengontrak sejak satu tahun terakhir.
Kelompok Nurul Haq ini, kata Boy, selain terlibat dalam penembakan polisi di Pondok Aren juga diduga terkait kasus bom Vihara Ekayana di Jakarta, dan perampokan Kantor cabang Bank BRI di Tangerang pada 24 Desember 2013.
Nurul Haq sendiri, menurut Boy berhasil dilumpuhkan dalam penggerebekan malam ini. Nurul Haq bersama seorang terduga teroris lainnya bernama Dayat dikabarkan tewas ditembak anggota Densus 88. Hingga saat ini 3 orang anggota kelompok teroris masih bertahan di dalam rumah tersebut dan baku tembak masih berlangsung.
PRAGA UTAMA
Terkait:
Teroris Ciputat, Polisi Menduga Ada Bahan Peledak
Densus 88 Tangkap Teroris Kelompok Santoso di Poso
Prio Ditangkap Diduga Terlibat Bom Kedubes Myanmar
Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bima
Terduga Teroris di Bekasi Diduga Jaringan Lamongan
Berita terkait
Tangkap 16 Tersangka Teroris, BNPT Tegaskan NII Masih Eksis
31 Maret 2022
BNPT menangkap 16 orang terduga teroris yang disebut berafiliasi dengan NII.
Baca SelengkapnyaKepala Densus 88: Kami Ingin Perlakukan Pelaku Teroris Sebagai Korban
21 Maret 2022
Kepala Densus 88 menyatakan pihaknya menggunakan paradigma baru dengan menempatkan pelaku terorisme sebagai korban.
Baca SelengkapnyaDensus 88: Penangkapan Meningkat, Aksi Terorisme Menurun
21 Maret 2022
Densus 88 menyatakan aksi terorisme di Indonesia dalam dua tahun terakhir menurun setelah mereka melakukan penangkapan secara masif.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Ditangkap di Bogor, Camat: Betul Warga Kami, Penjual Kimia
15 Juni 2021
Camat Bogor Utara Marse Hendra Saputra membenarkan telah telah terjadi penangkapan terduga teroris di wilayahnya pada Senin, 14 Juni 2021.
Baca SelengkapnyaNapi Terorisme Dikurung di Gunung Sindur, Kemenkumham: Sejak Aksi Teroris Marak
16 April 2021
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM Jawa Barat Sudjonggo menjelaskan alasan mengapa menempatkan napi terorisme di Lapas Gunung Sindur.
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap PNS dan Nelayan Terduga Teroris di Aceh
22 Januari 2021
Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap dua orang terduga teroris di Aceh pada 21 Januari 2021. Satu orang merupakan PNS dan lainnya nelayan
Baca SelengkapnyaDensus 88 Tangkap Terduga Teroris di Banten, Kelompok Jamaah Islamiyah
9 November 2020
Densus 88 Antiteror Polri menangkap satu terduga teroris bernama Ahmad Zaini alias Ahyar alias Ahyas alias Epson di Banten.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Ditangkap di Depok, Terkait dengan Bom Medan?
13 November 2019
Polisi menangkap seorang terduga teroris di Depok, Jawa Barat. Mereka masih mencari tahu hubungannya dengan kasus bom Medan.
Baca SelengkapnyaMalaysia Tahan 11 WNI Tersangka ISIS Rancang Serang Ketua Parpol
26 September 2019
Pasukan Divisi Anti-teroris Bukit Aman, Malaysia menahan 11 WNI tersangka jaringan kelompok teroris ISIS yang berencana menyerang ketua parpol.
Baca SelengkapnyaTerduga Teroris Bekasi yang Ditangkap Densus 88 Kabur dari Aceh
12 Juni 2019
Empat terduga teroris yang ditangkap Densus 88 Antiteror Polri di Bekasi ternyata pelarian dari Aceh pada Desember 2018.
Baca Selengkapnya