Presiden Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta. ANTARA/Feny Selly
TEMPO.CO, Jakarta - Pertemuan Presiden PKS Anis Matta dengan istri keduanya, Szilvia Fabula, warga negara Hungaria, disaksikan langsung oleh Wasekjen PKS Fahri Hamzah. Dalam cuitnya, Fahri menceritakan bahwa pertemuan tersebut terjadi secara tidak sengaja di sebuah toko suvenir. Kejadiannya sekitar tujuh atau delapan tahun lalu.
"Ini satu kisah yang saya tidak tahu akan berakhir dengan pernikahan, sebab keluarga @Anismatta adalah keluarga bahagia," kata Fahri dalam cuitnya. "Dan sy tahu anaway, isteri @Anismatta adalah perempuan berani, terbuka dan cerdas anak politisi senior Golkar," kata Fahri.
Setelah pertemuan yang berakhir di hotel, Anis dan Szilvia terpisahkan oleh dua negara. Pada suatu hari, Anis mengatakan kepadanya bahwa dia mendapatkan pesan elektronik dari Hungaria. Kepada Fahri, diperlihatkan pesan elektronik yang dikirim oleh Szlvy. "Kepada saya diperlihatkan email yang sama sekali berat. Ini bukan soal percintaan dan rindu ini soal filsafat," kata Fahri.
Sejak itu, kata Fahri, Anis selalu menceritakan soal pesan elektronik yang terus dikirim Szilvi. Anis juga mengenalkan Szilvia ke Mustaq, pedagang pashmina dan karpet di pasar Budapest, yang merupakan orang Kahsmir, muslim.
Lalu, tak berapa lama, keduanya kembali ke Budapest untuk kunjungan pribadi. Mereka dikagetkan dengan penampilan Szilvia yang berubah: sudah berkerudung dan mengucapkan dua kalimat syahadat. "Siapakah yang merubah Szilvia? Saya tidak tahu persis. Tapi memang saya menjadi banyak cerita tentang dia," kata Fahri.
Setelah perpisahan itu, ternyata Szilvia terus mengontak Anis dan berdiskusi dengan intens. Szilvia bercerita bahwa mereka sama-sama peminat ilmu sosial. "Topik diskusi juga pindah ke soal agama Islam dan sekitar 4 bulan kemudian Szilvia menyatakan sudah masuk Islam," kata Fahri.
