Ribuan Buruh Demo Antikenaikan BBM di Istana

Reporter

Editor

Rabu, 29 Desember 2004 12:53 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sekitar 3.000 anggota Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) dari wilayah Jabodetabek, Bandung, Karawang, dan Purwakarta melakukan aksi unjukrasa di depan Istana Negara, Rabu (29/12). Mereka menolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM). Mereka juga menuntut pemerintah untuk menaikan upah pekerja. ?Efek kenaikan BBM hanya lima persen dari rakyat itu tidak betul,? kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Konfederasi SPSI, Sjukur Sarto kepada Tempo. Menurutnya, kenaikan BBM akan mempengaruhi seluruh kenaikan harga. Dia mengklaim, meskipun baru elpiji dan pertamax yang dinaikan telah terjadi kenaikan harga yang signifikan. Padahal, di beberapa kabupaten upah pekerja belum memenuhi kebutuhan hidup minimum (KHM). Artinya, jika BBM naik sementara upah minimum tidak mencapai KHM, maka masyarakat makin terpuruk. Selain itu, SPSI juga menuntut kenaikan upah pekerja. ?Upah Minimum tidak boleh di bawah kebutuhan hidup minimum,? kata Sjukur. Menurut Undang-Undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, lanjutnya, tahun 2004 upah pekerja seharusnya sudah mencapai kebutuhan hidup layak (KHL). Namun, ?Ada toleransi dari pemerintah bahwa tahun 2005 paling tidak memenuhi kebutuhan minimum, ? kata Sjukur. Kenyataannya, lanjut dia, di beberapa kabupaten masih terdapat upah yang berada di bawah KHM. Kendati begitu, lanjut Sjukur, tahun 2006 upah pekerja harus sudah mencapai KHL.Menurutnya, penghapusan subsidi BBM belum saatnya karena masih banyak pengangguran. Dia menilai, harga minyak dunia yang tinggi sebagai dampak dari perang Irak. ?Setelah Perang Irak akan kembali,? katanya. Dia memperkirakan, pemerintah dapat menghentikan subsidi BBM sekitar tahun 2006-2007.Sjukur menambahkan, usulan SPSI telah dikirim ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Majelis Permusyawaratan Rakyat. Dia juga mengatakan tidak bersedia diterima oleh menteri.Dia menjelaskan bahwa pertemuan dengan SBY nanti tidak hanya untuk memberikan pernyataan sikap. Tetapi juga memberikan solusi yang salah satunya melalui penggalangan dana investasi. ?Ini tidak bisa pake surat. Harus presentasi, ? katanya.Menurut Sjukur, solusi yang ditawarkan antara lain difokuskan kepada maksimalisasi intensifikasi pajak dan penghentian penyelundupan. Hal ini, kata dia, dibuktikan dengan banyaknya pihak yang tidak tunduk terhadap peraturan pajak. Selain itu, penyelundupan telah mengakibatkan jatuhnya perdagangan dalam negeri. Penyelundupan, lanjut dia, akan menjatuhkan harga pasaran. Dia mengklaim memiliki anggota sekitar 5,1 juta orang yang dapat membantu pemerintah dalam sosialisasi perpajakan, penegakan hukum, dan lainnya. Selama ini jumlah tersebut belum dapat dimanfaatkan pemerintah. Ewo Raswa?Tempo

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

17 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

23 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

40 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

40 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

6 Maret 2024

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

6 Maret 2024

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya