Pilihan Megawati Tentukan Konstelasi Politik 2014  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 16 Desember 2013 17:37 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Kader PDIP Joko Widodo (Jokowi) (kanan) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani usai menutup Rakernas PDIP di Ancol, Jakarta, (8/9). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Pol-Tracking Institute Hanta Yuda menilai konstelasi politik pada Pemilu Presiden 2014 tergantung keputusan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Keputusan Megawati perihal siapa yang diusung sebagai calon presiden akan mempengaruhi peluang calon lain.

"PDI Perjuangan bisa memilih skenario menang atau skenario yang diinginkan," kata Hanta di gedung DPR, Senayan, Senin, 16 Desember 2013. Skenario menang yang dimaksud Hanta adalah mengusung tokoh yang elektabilitasnya tidak bisa dikalahkan tokoh lain. Sedangkan skenario yang diinginkan adalah mengusung Megawati sebagai calon presiden. "Tapi ini tantangannya berat," kata dia.

Menurut Hanta, PDI Perjuangan memiliki setidaknya tiga skenario dalam penentuan capres. Yakni, mengusung Megawati berpasangan dengan Jokowi, mengusung Jokowi berpasangan dengan kader internal seperti Puan Maharani atau Prananda Prabowo, atau mengusung Jokowi dengan tokoh dari partai lain. "Itu jika harus berkoalisi dengan partai lain."

Hanta memperkirakan pemunculan pasangan Megawati-Jokowi akan berlangsung alot. Calon ini berpeluang muncul jika elektabilitasnya sudah lebih tinggi ketimbang elektabilitas Prabowo atau Aburizal. Menurut Hanta, pasangan ini tidak akan ditetapkan sebelum pemilu legislatif. Alasannya, kombinasi ini tidak bagus untuk mendongkrak perolehan suara PDI Perjuangan.

Dia menuturkan, calon presiden lain seperti Aburizal Bakrie dan Prabowo Subianto pasti ingin Jokowi tak bertarung dalam pemilu presiden. Menurut dia, pesaing PDI Perjuangan pasti akan lebih mendorong Megawati yang menjadi calon presiden. Jika Jokowi maju sebagai calon wakil presiden, Hanta memperkirakan magnet Jokowi tidak akan sekuat bila Gubernur DKI Jakarta ini menjadi calon presiden.

WAYAN AGUS PURNOMO

Terpopuler
Elektabilitas Merosot, Demokrat Salahkan Televisi

Sogok Jaksa Praya, Perusahaan Eks Anggota MPR Terseret

Ditangkap KPK, Kajari Praya Langsung Diberi Sanksi

Majelis Disiplin Dokter Nilai Dokter Ayu Bersalah


Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

11 Agustus 2020

Gerindra Bersiap Usung Prabowo di Pilpres 2024, PDIP Baru Siapkan Kader

Sejumlah kader Gerindra meminta Prabowo kembali maju sebagai capres 2014, sedangkan PDIP masih melakukan kaderisasi dan pematangan calon pemimpin.

Baca Selengkapnya

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

23 Januari 2019

Cara Jokowi Hindari Angka 2 Saat Ucapkan Ulang Tahun ke Megawati

Jokowi mengucapkan selamat kepada Megawati yang berulang tahun ke-72. Tapi Jokowi menghindari menyebut angka 2.

Baca Selengkapnya

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

16 Desember 2017

Megawati: Tanah Air Kita Sangat Kaya, Indonesia Punya Semuanya

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengatakan kekayaan Indonesia harus dilindungi. Megawati mengatakan Tanah Air kita sangat kaya.

Baca Selengkapnya

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

26 Oktober 2017

Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol, Mega Didampingi Puan

Ada 42 kepala negara yang mengikuti rangkaian acara kremasi Raja Bhumibol di Thailand.

Baca Selengkapnya

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

26 Oktober 2017

Megawati Hadiri Acara Kremasi Raja Bhumibol di Thailand

Megawati menghadiri acara kremasi Raja Bhumibol Adulyadej sebagai utusan khusus Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

15 Oktober 2017

Susi Pudjiastuti Temui Megawati di Kantor PDIP, Ada Apa?

Kedatangan Susi tepat setelah Megawati Soekarnoputri mengumumkan calon yang akan diusung dalam pilkada di Jawa Barat dan Sulawesi Selatan.

Baca Selengkapnya

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

15 Oktober 2017

Cerita Megawati tentang Kriteria Paslon yang Diusung PDIP

Megawati mengatakan calon-calon kepala daerah yang diusung oleh PDIP harus merupakan calon yang tidak berpotensi melakukan korupsi.

Baca Selengkapnya

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

15 Oktober 2017

Megawati: Jawa Timur Itu Bukan Luarnya Hijau Dalamnya Merah

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyebut Jawa Timur bukan luarnya hijau dalamnya merah, tapi merah putih untuk Indonesia.

Baca Selengkapnya