Pengamanan gereja menjelang Natal. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia optimistis mengamankan perayaan hari raya Natal dan tahun baru 2014, dari ancaman serangan kelompok teroris. Kepercayaan diri Polri ini dikarenakan kegiatan pencegahan aksi terorisme yang selama ini dilakukan Detasemen Khusus Antiteror 88.
"Kami sudah lakukan banyak penangkapan DPO teroris, dan minta kerjasama masyarakat untuk lapor jika ada orang asing di sekitar mereka," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Ronny F. Sompie saat dihubungi Tempo, Ahad, 15 Desember 2013.
Ronny pun yakin anggota Polri dapat menjaga diri dari kemungkinan serangan teroris. Saat disinggung soal kemungkinan serangan kelompok Poso dalam perayaan Natal dan tahun baru, dia menjawab santai. Menurut dia, Polri tidak mendiskriminasikan pelaku teror. "Kami tetap waspada dengan apa saja yang mungkin terjadi," ujar dia.
Untuk mengawal perayaan Natal dan tahun baru 2014, seperti biasa Polri akan membentuk Operasi Lilin. Operasi ini akan dilakukan sepekan sebelum hari raya Natal sampai sepekan setelah tahun baru.
Sebelum Operasi Lilin dilakukan, Ronny melanjutkan, seluruh Kepala Biro Pengamanan di masing-masing Polda seluruh Indonesia akan berkumpul di Markas Besar Polri, Jakarta. Mereka akan menyusun daftar kegiatan dan objek mana saja yang akan diamankan Polri. "Turut diundang seluruh instansi terkait, salah satunya dari sisi transportasi, tujuannya mempermudah pengamanan arus mudik Natal," kata dia.
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
9 jam lalu
TPNPB Klaim Tembak Mati Empat Anggota TNI-Polri dan Bakar Sekolah di Enarotali
TPNPB-OPM menyatakan menembak empat anggota aparat gabungan TNI-Polri. Penembakan itu terjadi pada Rabu, 1 Mei 2024. Keempat orang itu ditembak saat mereka sedang berpatroli.