TEMPO Interaktif, Cianjur: Gerimis jatuh dari langit membasahi bumi Cianjur, Jumat (24/12) sore. Iring-iringan kendaraan yang membawa jenazah almarhum Mayor (Pnb) Rully Panji Tamam, tiba di rumah duka Jalan Siliwangi Nomor 8 Kampung Cikaret Kelurahan Sayang Kecamatan Cianjur Kota. Dari rumah duka, jenazah kemudian dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Cikaret Cianjur, sekitar 200 meter dari rumah duka, dengan upacara kemiliteran. Upacara dipimpin Inspektur Upacara Kadis Pamsan TNI AU, Marsekal Pertama Haryanto. Ratusan warga pun melepas kepergian sulung dari dua saudara anak pasangan Badruttamam-Siti Zaenab ini. Selain itu, puluhan personel TNI AU dari empat kesatuan, masing-masing Lanud Halim Perdanakusumah Jakarta, Lanud Atang Sanjaya Bogor, Lanud Sulaeman Bandung, dan Lanud Husein Sastranegara Bandung. Hadir pula personel TNI AD dari Komando Distrik Militer 0608 Cianjur, termasuk Komandan Kodim 0608, Letkol Sahal Ma'ruf didampingi Kepala Staf Kodim, Mayor Tjetjep Darmawan.Rully Panji Tamam adalah salah seorang penumpang yang tewas saat pesawat Super Puma jatuh di Desa Suren Gede, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo setelah menabrak pegunungan Dieng, Kamis (23/12) sekitar pukul 12.17 WIB Wonosobo. Menurut Agus, salah seorang paman korban, sekitar pukul 11.00 sebelum peristiwa jatuhnya pesawat, Rully masih sempat menelepon dari Yogyakarta ke rumah orangtuanya di Cianjur. Saat itu, kata Agus, Rully menyebutkan ia akan berangkat ke Jakarta, "Tapi saat itu cuaca agak buruk," ucap Rully, seperti ditirukan Agus.Sekitar pukul 17.00, lanjut Agus, pihak keluarga mengetahui pesawat yang ditumpangi Isep, demikian sapaan almarhum saat kecil, jatuh di Wonosobo. Saat itu, "Beberapa telepon juga masuk dari teman dan kerabat mengabarkan peristiwa tersebut," imbuh Agus.Laki-laki kelahiran tahun 1970 ini meninggalkan seorang istri bernama Dewi (30) serta dua anak, Yasmin (7) dan Yasinta (4). Deni Syaefurrahman, teman sekolah almarhum, mengatakan Rully termasuk anak yang pendiam. Semasa sekolah di SMPN 2 Cianjur dan SMAN 1 Cianjur, kata Deni, prestasi almarhum tidak terlalu menonjol. "Namun, ia memiliki kemauan keras. Saat sama-sama daftar menjadi tentara, ia lulus sementara saya gagal," kata Deni yang hadir di sela-sela ratusan warga. Selain Rully, adik semata wayangnya pun saat ini bekerja sebagai penerbang. Bedanya, Rommy Panji Tamam, tercatat sebagai pilot komersial di perusahaan penerbangan Merpati Airlines.Deden Abdul Aziz?Tempo