Mahasiswa ITN Diduga Tewas Dipelonco
Editor
Kukuh S Wibowo Surabaya
Senin, 9 Desember 2013 17:12 WIB
TEMPO.CO, Malang - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Anti-Kekerasan berunjuk rasa di depan kampus Institut Teknologi Nasional (ITN), Malang, Senin, 9 Desember 2013. Mereka mengecam kekerasan yang diduga dilakukan mahasiswa senior terhadap mahasiswa baru hingga menyebabkan jatuh korban.
Mahasiswa baru itu adalah Fikri Dolas Mantia asal Lombok Nusa Tenggara Barat, Jurusan Planologi. "Korban ditendang, disuruh jalan merangkak dan perbuatan tak manusiawi lainnya," kata juru bicara aksi, Lalu Haq Mustaqim.
Lalu mengatakan, kekerasan terjadi saat kegiatan Kemah Bakti Desa (KBD) yang diselenggarakan di Gua Cina, Desa Dadaprejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, pada 9-13 Oktober 2013. Pesertanya adalah 130 mahasiswa baru Jurusan Planologi.
"Peserta harus berbagi satu botol air minum," kata Lalu mengungkap contoh isi kegiatan itu. Korban diduga kelelahan akibat kegiatan yang berat serta makanan dan minuman yang terbatas. Kegiatan dihentikan pada Sabtu, 12 Oktober, atau lebih cepat sehari.
Mereka yang tergabung dari berbagai elemen, antara lain FM Lobar, Matur Malang, Kobar, HMI Universitas Brawijaya Malang, juga membeberkan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap sejumlah mahasiswi. Panitia disebutkan memaksa para mahasiswi mengulum singkong yang dibentuk seperti alat kelamin laki-laki.
Dalam aksinya, mereka membentangkan spanduk dan poster yang bergambar foto korban. Mereka juga membentangkan poster yang mengecam tindakan kekerasan, antara lain "Setop Kekerasan", "Hentikan Segala Bentuk Tindakan Kekerasan", dan "Hukum Pelaku Kekerasan".
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan ITN, I Wayan Mundra, membantah ada kekerasan. Kegiatan Kemah Bakti Desa, kata dia, untuk lebih memperkenalkan mahasiswa baru terhadap jurusan yang dipilih. "Saya yakin tak ada tindakan pembunuhan," katanya.
Menurut dia, selama ini kegiatan berjalan secara normal sesuai batas kewajaran. Kegiatan tersebut juga telah mendapat izin serta di bawah pengawasan Ketua Jurusan Planologi.
EKO WIDIANTO
Terpopuler
Artijo, Hakim 'Killer' di Mata Koruptor
Ini Koleksi Vila Para Jenderal di Citamiang
Kerusuhan Pecah di Little India Singapura
Tabrakan Kereta Ulujami Mirip Tragedi Bintaro