TEMPO.CO, Jakarta - Ratusan kepala keluarga Desa Legon Wetan dan Mayangan, Kecamatan Legon Kulon di kawasan Pantai Utara Subang, Jawa Barat, memilih bertahan di lokasi tempat tinggal mereka. Padahal, banjir rob kerap menerjang beberapa tahun terakhir.
Warga Desa Mayangan, Dulloh, mengatakan keluarganya tetap bertahan di rumah. "Tanah yang kami tempati ini warisan leluhur, jadi sayang kalau ditinggalkan," ujar Dulloh Senin, 9 Desember 2013.
Ia mengaku pernah ditawari Pemerintah Daerah Subang untuk pindah ke tempat lain. Namun, tawaran itu ditolaknya. Sebab, banjir rob biasa datang di musim hujan atau pun kemarau dianggap tidak terlalu membahayakan.
"Paling banter ketinggiannya 50 sentimeter dan hanya datang setiap pukul 08.00 hingga 16.00 saja. Setelah itu surut lagi," ujar Dulloh ringan.
Camat Legon Kulon, Asep Rudih, menyebutkan saat ini sekitar 200 kepala keluarga di Desa Legon Wetan dan Legon Kulon yang kediamannya terus-menerus diterjang rob.
Ia telah beberapa kali melakukan sosialisasi tentang ancaman dan bahaya terjangan banjir rob. Ia menyarankan warga bersedia direlokasi ke tempat aman yang disiapkan pemerintah.
"Bujukan kami tidak berhasil. Mereka selalu menolak dengan alasan mempertahankan tanah leluhur," ujar Ade.
Rob yang menggerus bibir pantai Desa Mayangan dan Legon Wetan dipicu abrasi dan kerusakan hutan payau yang akut. Lokasi wisata pantai Pondok Bali kini nyaris tenggelam seiring dengan kerusakan bibir pantai tersebut.
Saat ini, ratusan rumah yang berada di dua desa di pesisir Pantai Utara (Pantura) Subang itu masih terendam rob.
"Ketinggian air antara 30 hingga 50 sentimeter," ujar Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Subang, Jajang Muhaimin. "Tapi, kondisinya masih aman."
NANANG SUTISNA
Berita terkait
Satgas IKN Sebut Pembangunan IKN tak Sebabkan Banjir
16 jam lalu
Satgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur Ibu Kota Nusantara (IKN) mengklaim pembangunan IKN tidak menyebabkan banjir di kawasan.
Baca SelengkapnyaBanjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang
1 hari lalu
Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu
2 hari lalu
Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.
Baca SelengkapnyaCerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut
2 hari lalu
Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri
2 hari lalu
Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.
Baca Selengkapnya5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir
3 hari lalu
Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir
Baca Selengkapnya5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir
4 hari lalu
Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe
Baca SelengkapnyaBanjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan
4 hari lalu
Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.
Baca SelengkapnyaJalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam
4 hari lalu
Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.
Baca SelengkapnyaJokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat
5 hari lalu
Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.
Baca Selengkapnya