Hidayat Nurwahid berorasi di bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, 12-8, 2012. Demostrasi tersebut menuntut diselesaikannya kekerasan terhadap umat muslim Rohingnya di Myanmar dan Syiria. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo.
TEMPO.CO, Sumenep - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumenep, Jawa Timur, telah menggelar Pemilihan Raya (Pemira) untuk menentukan siapa calon presiden yang akan diusung partai Islam ini pada Pemilihan Umum 2014 mendatang.
"Sistem pemilihannya sama seperti pemilu biasa," kata Ketua DPD PKS Sumenep, Muhdar, Jumat, 29 November 2013. "Ada TPS, ada surat suara, ada panitianya juga."
Hingga Jumat malam, kata dia, Pemira PKS masih berlangsung. Hasilnya baru akan diketahui Sabtu besok. Pada Pemira tahun ini, ada 22 calon presiden yang semuanya berasal dari kader internal PKS. Setiap calon, kata Muhdar, dilarang melakukan kampanye ke daerah. "Kalau ketahuan berkampanye, didiskualifikasi," katanya.
Namun, Muhdar melanjutkan, sejauh ini, ada lima nama yang paling dijagokan, yakni Hidayat Nur Wahid, Ahmad Heryawan, Nur Mahmudi Ismail, Anis Matta dan Tifatul Sembiring. "Kami pengurus tidak boleh mengarahkan kader memilih siapa, jadi apa pun hasilnya, ini murni pilihan dari bawah," katanya lagi.
Anggota DPRD Sumenep dari PKS, Nur Asyur, mengakui bahwa selain Hidayat Nur Wahid, Ahmat Heryawan termasuk tokoh yang paling populer di internal PKS Sumenep. "Saya pribadi memilih pak Nur Wahid," katanya sembari tertawa.
KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?
2 Maret 2024
KUA Jadi Tempat Nikah bagi Semua Agama, Siapa Saja Tokoh yang Mendukung dan Menolak?
Wacana Menteri Agama yang akan merubah KUA sebagai tempat nikah bagi semua agama menuai beberapa pendapat yang mendukung dan menolaknya dari berbagai tokoh.