Soal Penyadapan, Australia Tak Akan Minta Maaf  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Rabu, 27 November 2013 05:59 WIB

Tindakan penyadapan yang dilakukan AS dan Australia jelas-jelas merusah hubungan kerjasama dengan Indonesia, sevagai sesama negara demokratis. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Depok - Peneliti asal Australia, Dave Mc Rae, menganggap negaranya akan sulit untuk meminta maaf kepada Indonesia terkait masalah penyadapan. Begitu pula dengan permintaan penjelasan secara terbuka yang mampu dipahami publik Indonesia dan internasional. Alasannya, Negara Kanguru itu memiliki komitmen hukum pemerintah yang tidak boleh mengambil kebijakan dalam intelejen.

"Pemerintah Australia tidak boleh ikut campur urusan intelejen dan meminta maaf karena sudah memasuki daerah terlarang," kata Dave, yang merupakan peneliti Lowy Institute, Sydney dalam acara diskusi hubungan Indonesia-Australia pasca penyadapan di Universitas Indonesia, Senin, 26 November 2013.

Meski begitu, Dave menyatakan di Australia belum ada gerakan-gerakan demonstrasi masyarakat seperti yang terjadi di Indonesia. Namun, pada kalangan tertentu, ada yang menolak dan mendukung pernyataan Perdana Menteri Australia Tonny Abbot yang menolak meminta maaf. "Sebagian orang mengatakan Indonesia menekan Australia dengan meminta penjelasan dan maaf sehingga mereka meminta Australia harus tegas juga."

Selain itu, Abbot juga telah tegas mengatakan tidak akan menanggapi penyadapan itu. Langkah itu dinilai sebagai keputusan yang buntu di masa depan karena Abbot akan susah menarik pernyataannya. "Perdana menteri tidak mengambil kesempatan itu untuk memberikan penjelasan," katanya.

Kebuntuan semakin menjadi ketika Menteri Pertahanan Australia tidak jadi bertandang ke Indonesia. "Padahal, sebaiknya Menteri Pertahanan datang secara langsung. Namun, bukan itu yang dilakukan. Ini seperti tak menggunakan kesempatan," ujar Dave.

Meski begitu, Dave mengaku pesimistis ke depan Indonesia-Australia bisa menjalin kerja sama yang lebih konket. Alasan Dave sederhana, yakni bahwa ketegangan antara dua negara bukan kali pertama terjadi. Seperti yang diberitakan Tempo, pada 2006 Indonesia-Australia pernah bersih tegang sampai duta besarnya ditarik.

Saat itu penyebabnya adalah Australia memberikan suaka kepada warga Papua. Namun, ketegangan itu mengendur dan harmonis kembali. "Sekarang kerja sama dihentikan sampai saling hujat. Tapi saya optimistis satu saat nanti kerja sama yang baik akan kembali terjalin," katanya.

Dave mengatakan kedua negara memiliki kepentingan bersama, tetapi masih abstrak. Salah satunya kerja sama keamanan negara dan bisa juga meluas ke sektor perekonomian. Bagi Australia, kerja sama dengan Indonesia penting untuk menangani masalah terorisme dan penyelundupan. Namun, banyak perdebatan yang menyatakan Indonesia tak membutuhkan Australia. "Walaupun ada yang mengatakan juga sama-sama penting," katanya.

ILHAM TIRTA

Topik terhangat:
Penyadapan Australia | Dokter Mogok | Penerobos Busway | Jokowi Nyapres

Berita terpopuler lainnya:
Ruhut Tantang Jokowi Berdebat
Tommy Soeharto Bantah Terima Suap dari Rolls-Royce
Tiga Skenario PDIP Agar Jokowi Jadi Presiden
Bos PT Wika Dimakamkan di Pekuburan Rp 2,6 M
Besok, Dokter Kandungan Se-Indonesia Mogok

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

57 hari lalu

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

58 hari lalu

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

30 September 2022

Pengamat: Disinformasi Aplikasi Penyadapan Social Spy WhatsApp Masif

Pada kasus Social Spy WhatsApp, puluhan domain Indonesia .id, .co.id dan .or.id secara serentak menyebarkan disinformasi.

Baca Selengkapnya