Australia Umumkan Travel Warning ke Indonesia

Reporter

Kamis, 21 November 2013 17:17 WIB

Wisatawan asing berkunjung di kawasan Pelabuhan Rakyat Paotere, Makassar (20/10). TEMPO/Hariandi Hafid

TEMPO.CO, Jakarta - Melalui situs resminya, Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT), Australia mengeluarkan peringatan bepergian bagi warganya ke Indonesia. Peringatan tersebut ditingkatkan usai aksi demonstrasi di Kedutaan Besar Australia, Kamis siang, 21 November 2013, di Kuningan, Jakarta Selatan.

Status peringatan perjalanan bagi warga Australia meningkat menjadi 'penerapan kewaspadaan luar biasa' dari sebelumnya 'normal dan aman'. Dalam situs tersebut dipaparkan peningkatan status ini disebabkan isu gelombang demonstrasi di Kedubes Australia per 21 November 2013.

"Warga Australia harus memantau pemberitaan, menghindari protes, meningkatkan kewaspadaan. Warga juga diminta untuk berhati-hati ketika menuju dan beranjak dari Kedutaan Besar selama demonstrasi berlangsung," bunyi peringatan dalam situs tersebut.

Pagi tadi, unjuk rasa berlangsung dan membuat jalur lambat di Jalan Rasuna Said depan Kedubes Australia ditutup. Para pengunjuk rasa mengecam pemerintahan Perdana Menteri Australia Tony Abbot dan menuntut pemerintah Australia meminta maaf atas penyadapan yang dilakukan terhadap Indonesia.

Aksi itu dihadiri Front Pemuda Muslim Maluku, Masyarakat Peduli Hankam, Himpunan Mahasiswa Al-Zahra, dan Laskar Merah Putih. Hingga saat ini, anggota Laskar Merah Putih mulai berdatangan dan memulai orasinya dengan menyanyikan Indonesia Raya sambil meneriakkan, "NKRI Harga Mati!"

Kepala Kepolisian Sektor Metro Setiabudi Ajun Komisaris Besar Tri Suhartanto mengatakan, sebanyak dua kompi personel Brigade Mobil, dua kompi pasukan Pengendali Massa, dan personel dari Kepolisian Sektor Metro Setiabudi telah diturunkan untuk menjaga keamanan saat unjuk rasa berlangsung. Selain itu, satu unit barakuda dan beberapa unit security barrier juga telah disiapkan di depan kantor Kedutaan. "Disiapkan untuk usaha preventif," kata Tri saat ditemui di depan kantor Kedutaan, Kamis, 21 November 2013.

Unjuk rasa ini merupakan tanggapan atas Australia yang dikabarkan menyadap sejumlah pejabat Indonesia, khususnya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama 15 hari pada Agustus 2009. Informasi ini didasarkan laporan mantan intel Amerika Serikat, Edward Snowden, bahwa United State National Security Agency mencatat intelijen Australia menyadap telepon SBY.



BBC | DFAT | ANDI PERDANA

Berita terkait

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

5 Maret 2024

Gara-gara Percakapan Telepon Bocor, Jerman dan Rusia Saling Tuduh

Ini adalah kedua kalinya dalam seminggu terakhir Moskow mengecam apa yang mereka lihat sebagai bukti niat Barat untuk menyerang Rusia secara langsung.

Baca Selengkapnya

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

4 Maret 2024

Rusia Panggil Duta Besar Jerman Soal Rencana Bantuan Militer ke Ukraina

Kemlu Rusia memanggil Dubes Jerman untuk Moskow Alexander Graf Lambsdorff menyusul publikasi kebocoran penyadapan percakapan rahasia militer Jerman

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

21 Desember 2023

Tanda-tanda HP Disadap dan Cara Mencegahnya

Salah satu ancaman yang dihadapi pengguna ponsel pintar atau HP adalah penyadapan. Berikut tanda-tanda HP disadap dan cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

3 Agustus 2023

Juventus Diduga Terlibat Kesepakatan Mencurigakan dengan Sampdoria dalam Transfer Emilio Audero Mulyadi

Kesepakatan mencurigakan soal transfer Emilio Audero Mulyadi terungkap lewat penyadapan.

Baca Selengkapnya

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

20 Juni 2023

SAFEnet Sebut Penyalahgunaan Pegasus Termasuk Unlawful Surveillance

Direktur Eksekutif SAFEnet Damar Juniarto, mengatakan penyalahgunaan perangkat spyware Pegasus oleh aparat merupakan unlawful surveillance

Baca Selengkapnya

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

17 Juni 2023

Pegasus Ditengarai Masuk Indonesia, Ini Tiga Cara Alat Sadap Bekerja

Pegasus sempat menggemparkan dunia karena digunakan untuk menyadap tokoh dunia, aktivis hak asasi manusia, jurnalis, bahkan lawan politik.

Baca Selengkapnya

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

28 Maret 2023

Khusus Datang ke London, Pangeran Harry Datangi Sidang Kasus Penyadapan Telepon

Pangeran Harry secara mengejutkan hadir di Pengadilan Tinggi London yang menyidangkan pemilik harian Daily Mail

Baca Selengkapnya

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

1 Maret 2023

6 Tips Mengatasi Akun WhatsApp yang Disadap

Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk meredam kekhawatiran terhadap ancaman penyadapan akun WhatsApp. Berikut tips yang bisa Anda lakukan.

Baca Selengkapnya

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

16 Januari 2023

Sejarah Pembangunan Jembatan Suramadu, Jembatan Terpanjang di Indonesia

Selain salah satu ikon Jawa Timur, Jembatan Suramadu juga menyambungkan hidup antara dua pulau. Simak sejarah singkat berdirinya jembatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

28 Desember 2022

Punya Kewenangan Penyadapan, Komisi Yudisial: Sulit Dilaksanakan

Komisi Yudisial mengatakan meski punya kewenangan penyadapan, namun hal itu tak mudah untuk dilakukan. Harus kerja sama dengan penegak hukum lain.

Baca Selengkapnya