Ketika Banjir dan Rob Melanda Kota Tua Semarang  

Reporter

Rabu, 20 November 2013 03:00 WIB

Audetrap Gallery, Kawasan Kotalama Semarang. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Jakarta - Bambang Esti Prasetyo duduk termenung di ruangan lebar dalam gedung opera Stadschouwburg di jalan Cenderawasih Kawasan Kota Tua di Kota Semarang. Berteman kopi dan rokok kretek, ia seakan menjadi meneer yang meratapi bisnis penyewaan sebuah gedung tua yang pernah menjadi ikon pertunjukan zaman kolonial itu.

"Masih sepi, apa lagi saat musim hujan dan rob seperti sekarang. Tak ada yang minat untuk menyewa," kata Bambang Esti Prasetyo.

Bisnis yang ia geluti hampir 10 tahun lalu itu, terhambat oleh genangan banjir dan luapan air laut atau rob. Tak heran banyak penikmat kota tua ataupun tamu yang hendak menggunakan gedung yang ia kelola enggan menyewa karena akses jalan tergenang air.

"Meski gedung tidak tergenang. Tapi para tamu yang telah survei membatalkan penyewaan karena saat musim hujan dan air pasang menutup akses jalan," kata Bambang menambahkan.

Luapan air hujan yang selalu terjadi setiap saat itu membuat ia dan sejumlah pelaku usaha di kawasan kota lama Semarang kesal. Meski sudah ada folder untuk mengurangi genangan, namun hambatan akibat luapan air itu selalu ada. Tak jarang pompa penyedot air macet hanya karena kendala solar atau kerusakan teknis akibat saat musim kemarau lupa tak dirawat.

Pada bulan ini hingga memasuki April tahun depan, bisnis penyewaan ruangan di gedung tua dipastikan sepi pengunjung. Jangankan pameran atau acara pesta pernikahan serta konser musik klasik, Bambang pun hanya mengandalkan sewa dari sejumlah fotografer pre-wedding yang rata-rata hanya dikenai uang sewa selama pemotretan Rp 100 ribu. "Mereka juga anak muda yang suka fotografi," katanya.

Keluhan yang sama juga dialami oleh Yanto, penjual barang antik di toko Siwil Art di kota lama Semarang mengeluhkan sepi pembeli barang jadul yang ia jajakan. "Sehari malah tak ada yang beli, kalau pun ada hanya satu dua orang," kata Yanto.

Ia tak memungkiri hambatan sepinya pengunjung akibat akses jalan ke kota lama sering terendam air. Kondisi itu membuat para pelancong yang kebetulan lewat Semarang lebih memilih jalan lain yang bebas dari genangan.

Dengan kondisi seperti itu, ia dan sejumlah pengguna gedung tua di Kota Semarang bersama komunitas seniman dan pecinta bangunan sejarah menggelar pameran. "Namun, hanya ramai saat pameran. Padahal, pameran hanyalah pengenalan dengan harapan bisa datang lain waktu," katanya.

Bagi para pelaku usaha di kawasan itu, hambatan utama adalah meluapnya air laut dan hujan. Tak jarang pemilik gedung meninggalkan sejumlah asetnya di bekas kawasan ekonomi Asia Tenggara itu. Bukti nyata adalah sebuah gudang di Kalibaru Barat nomor 15 yang dulunya gudang pangan dan rempah, kini nyaris tenggelam. Gudang tua bekas milik orang terkaya Asia asal Semarang Oei Tiong Ham itu tenggelam sedalam 1,5 meter. Padahal sebelumnya, pengelola telah menaikan gudang tua itu saat tenggelam 3,5 meter.

Baik Bambang maupun Yanto berharap ada perbaikan infrastruktur pengelolaan drainase dan pembuangan air. Keinginan itu wajar mengingat masalah utama di kawasan itu merupakan daerah paling rendah di Kota Semarang.

"Kalau jalan jangan ditinggikan, nanti gedung malah tengelam drainase saja diperbaiki dengan pengelolan yang baik," kata Bambang memberi saran.

EDI FAISOL

Baca juga:

Jakarta Gelar 'Kampung Betawi di Kota Tua'

Baru, Lesehan Buku di Malioboro Yogyakarta

Kota Malang Memiliki 25 Bangunan Cagar Budaya

Balikpapan Siapkan Desa Khusus Wisata

Berita terkait

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

9 jam lalu

Dongkrak Kunjungan Museum dan Cagar Budaya, Begini Langkah Kemendikbudristek

Indonesian Heritage Agency (IHA) yang bertugas menangani pengelolaan museum dan cagar budaya nasional sejak September 2023.

Baca Selengkapnya

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

11 jam lalu

Sleman Luncurkan Prangko Buk Renteng, Ini Peran Saluran Irigasi Bersejarah Itu di Yogyakarta

Selokan yang menghubungkan wilayah Sleman Yogyakarta dan Magelang Jawa Tengah itu dibangun pada masa Hindia Belanda 1909. Kini jadi prangko.

Baca Selengkapnya

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

18 hari lalu

Penataan Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi Siap Dilakukan

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid minta pembangunan fisik Kawasan Cagar Budaya Nasional Muara Jambi dilakukan dengan standar yang baik.

Baca Selengkapnya

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

19 Februari 2024

Gratis, Tour de Kotabaru Ajak Wisatawan Lari Santai Lintasi Heritage Yogyakarta Pekan Ini

Kotabaru di masa silam merupakan permukiman premium Belanda yang dibangun Raja Keraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono VII sekitar 1877-1921.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

8 Februari 2024

Rekomendasi Destinasi Wisata Kawasan Pecinan di Surabaya Saat Libur Tahun Baru Imlek

Libur tahun baru imlek, kunjungan wisata ke kampung pecinan menjadi pilihan. Berikut rekomendasi destinasi wisata pecinan yang unik di Kota Surabaya

Baca Selengkapnya

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

26 Januari 2024

Makam Korban Pembantaian Rawagede Ditetapkan Jadi Cagar Budaya

Kompleks pemakaman korban tragedi pembantaian Rawagede ditetapan menjadi cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

23 Januari 2024

Mengenal Kampung Majapahit Mojokerto, Ini Daya Tariknya

Berikut daya tarik Kampung Majapahit, Trowulan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Apa saja?

Baca Selengkapnya

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

4 Januari 2024

4 Gedung dari Zaman Hindia Belanda di Palembang yang Direkomendasikan sebagai Cagar Budaya

Dari Gedung Ledeng hingga kantor dagang Belanda Jacobson Van Den Berg & Co di Palembang dinilai layak dijadikan cagar budaya.

Baca Selengkapnya

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

6 Desember 2023

Profil Gereja Katedral Jakarta, Tempat pernikahan Jonatan Christie dan Shanju Eks JKT 48

Pernikahan atlet bulu tangkis Jonatan Christie dan Shania Junianatha atau Shanju eks JKT 48 di Gereja Katedral Jakarta. Ini profil gereja 132 tahun.

Baca Selengkapnya

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

21 November 2023

Kisah Toko Merah di Kota Tua Jakarta yang Usianya Hampir Tiga Abad

Toko Merah di Kota Tua awalnya dibangun sebagai rumah, lalu beberapa kali beralih fungsi dari toko hingga kafe.

Baca Selengkapnya