Warga Desak Dewan Adat Keraton Surakarta Dibekukan

Reporter

Senin, 11 November 2013 20:00 WIB

Dua orang seniman yang tergabung dalam Front Pembela Pancasila dan Forum Masyarakat Peduli Budaya melakukan aksi teatrikal dengan membawa sapu dan tintir (lampu minyak) dihalaman Kantor DPRD Solo, (29/5). Aksi ini sebagai bentuk keprihatinan atas konflik yang terjadi di Keraton Solo. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO.CO, Surakarta - Sejumlah warga dari Kelurahan Baluwarti, mendatangi Balai Kota Surakarta, Senin (11/11). Mereka, yang tinggal di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta itu, meminta pemerintah segera membekukan Dewan Adat keraton Kasunanan.


Salah satu ketua Rukun Warga, Muhammad Khusni, mengatakan selama ini warga tidak pernah ambil pusing dengan konflik Dewan Adat dengan Paku Buwana XIII. "Kami menganggap bahwa konflik itu, masalah keluarga," kata dia, ditemui di Balai Kota.


Hanya saja, sejak tiga bulan lalu, warga Baluwarti merasakan imbas dari konflik tersebut. "Saat itu kami diundang dalam halal bihalal yang diselenggarakan Paku Buwana XIII," katanya. Namun, acara itu akhirnya dibubarkan kubu Dewan Adat.


Dia mengatakan, kejadian itu cukup menyakitkan warga Baluwarti. Apalagi, pihak Dewan Adat mengerahkan banyak pendekar silat, yang semakin membuat resah warga yang tinggal di kompleks keraton.


Menurut Muhammad Khusni, hingga saat ini, warga Baluwarti menganggap, Paku Buwana XIII merupakan penguasa tunggal di dalam keraton. "Sesuai dengan paugeran (aturan) di dalam keraton," katanya.


Advertising
Advertising

Dalam kesempatan tersebut, perwakilan warga menyerahkan surat permohonan, agar wali kota segera membekukan Lembaga Dewan Adat. Sebab, selama ini keberadaan lembaga tersebut, telah diakui pemerintah, melalui Surat Keterangan Terdaftar di Kantor Kesatuan Kebangsaan dan Politik.


Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan akan mempelajari surat tersebut. "Kami juga harus mempelajari Undang Undang tentang Ormas yang baru," katanya.


Menurutnya, Lembaga Dewan Adat tersebut, tercatat sebagai organisasi masyarakat. "Kami tidak ingin gegabah dalam membekukan organisasi masyarakat," katanya. Sebab, terdapat sejumlah syarat yang diatur dalam Undang-Undang tersebut, untuk membekukan sebuah organisasi masyarakat. AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

27 Desember 2022

Terjadi sejak 2004, Begini Awal Sejarah Konflik Keraton Surakarta

Sejarah awal konflik internal Keraton Surakarta akibat perebutan tahta raja antara Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi dan KGPH Tedjowulan sepeninggal Raja Paku Buwono XII pada 12 Juni 2004.

Baca Selengkapnya

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

25 Desember 2022

Polisi Pastikan Tak Ada Anggotanya yang Lakukan Penodongan Saat Keributan di Keraton Surakarta

Kapolresta Solo membantah kabar adanya penodongan senjata oleh anggota Polri dalam peristiwa keributan yang terjadi di Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

14 Februari 2021

Pengakuan Gusti Moeng Usai Sebelumnya Terkunci di Keraton Surakarta

Gusti Moeng berhasil keluar pada Sabtu 13 Februari 2021 siang, pascaterkunci di dalam Keraton Surakarta sejak Kamis lalu.

Baca Selengkapnya

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

24 Juni 2017

Berdamai dengan PB XIII, Lembaga Dewan Adat Keraton Solo Bubar

Paku Buwana XIII sempat menggelar perjanjian dengan adik-adiknya yang tergabung dalam lembaga dewan adat Keraton Surakarta.

Baca Selengkapnya

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

24 Juni 2017

Paku Buwana XIII Berdamai dengan Adik-adiknya

Raja Keraton Surakarta Paku Buwana (PB) XIII menggelar pertemuan kesepakatan damai dengan adik-adiknya, Sabtu dinihari 24 Juni 2017.

Baca Selengkapnya

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

24 April 2017

Hadiri HUT Jumenengan PB XIII, Bupati Siak Dapat Gelar Kehormatan  

Bupati Siak mendapat gelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Drs H Syamsuar Darmodipuro yang diberikan oleh Paku Buwana XIII.

Baca Selengkapnya

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

22 April 2017

Konflik Keraton Solo, Tjahjo: Pemerintah Menyerahkan ke PB XIII

Soal konflik keluarga keraton Lembaga Dewan Adat dengan Tim Lima bentukan PB XIII Mendagri mengatakan pemerintah sudah menyerahkan ke Sinuhun PB XIII.

Baca Selengkapnya

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

22 April 2017

Jumenengan Keraton Solo, Mendagri:Bisa Dongkrak Pariwisata Jateng

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan prosesi adat Tingalan Dalem Jumenengan PB XIII keraton Solo dapat mengangkat pariwisata Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

22 April 2017

Tingalan Jumenengan Lancar, Sinyal Konflik Keraton Solo Mereda?

Panitia Tingalan Jumenengan mengatakan kedatangan Lembaga Dewan Adat menunjukkan proses rekonsiliasi konflik Keraton Solo mengarah ke positif.

Baca Selengkapnya

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

22 April 2017

Keraton Solo Gelar Tingalan Jumenengan PB XIII di Tengah Konflik

Wali Kota Surakarta FX HAdi Rudyatmo mengatakan persiapan pelaksanaan upacara adat Tingalan Jumenengan di Keraton Kasunanan Surakarta siap.

Baca Selengkapnya