LSI: Megawati Maju, Poros Tengah Bisa Gaet Jokowi

Reporter

Editor

Zed abidien

Minggu, 3 November 2013 16:35 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarno Putri bersama Calon Gubernur Jakarta Joko Widodo. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menjadi tokoh dengan elektabilitas tertinggi dalam survei Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013. Jika tak dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Jokowi berpeluang dicalonkan melalui koalisi poros tengah.

"Capres dari poros tengah ini adalah tokoh nasionalis dan cawapresnya berasal dari tokoh Islam," kata peneliti LSI Ardian Sopa di kantornya, Rawamangun, Ahad, 3 November 2013. Dia mengatakan, asumsi ini berjalan jika Megawati tetap mencalonkan diri sebagai calon presiden.

LSI memprediksi, hanya ada dua partai yang benar-benar mampu mencalonkan presiden sendiri pada Pemilu 2014 mendatang. Kedua partai ini adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Partai Golkar. "Kemungkinan besar ada tiga pasangan calon presiden," kata Ardian.

Ardian mengatakan, satu tiket tersisa akan diperebutkan oleh koalisi partai-partai menengah yakni Partai Demokrat, Gerindra, Hanura, PAN, dan Nasdem. Dia beralasan partai-partai ini punya pendanaan pemilu yang kuat, ketokohan pimpinan partai dan akses terhadap media. "Mereka akan memperebutkan 19,4 persen pemilih mengambang," kata Ardian.

LSI berasumsi, PDI Perjuangan akan mencalonkan Megawati Soekarnoputri dan Golkar mencalonkan Aburizal Bakrie. Karena itu, Jokowi kemungkinan besar bisa maju melalui koalisi poros tengah ini. Elektabilitas Jokowi yakni 38,3 persen jauh lebih tinggi dibandingkan tokoh nasionalis lain Prabowo 11,1 persen dan Wiranto 10 persen. Elektabilitas calon wakil presiden dari partai Islam masing-masing yakni Hatta Rajasa 31,3 persen, Yusril Ihza Mahendra 15,2 persen, Muhaimin Iskandar 11,8 persen, Suryadharma Ali 10,7 persen dan Anis Matta 7,5 persen.

Ardian mengatakan, ada tiga skenario untuk koalisi poros tengah ini yakni menjadikan Hatta Rajasa sebagai cawapres. Jika dipasangkan dengan Jokowi, Prabowo atau Wiranto hasilnya akan tercipta kombinasi pasangan nasionalis-Islam dan Jawa-non Jawa. Jika wakilnya adalah Yusril, kombinasi yang didapat tetap sama. "Jika mencalonkan Muhaimin sebagai cawapres, maka kombinasi pasangan capres-cawapres adalah Jawa dengan Jawa," kata Ardian.

WAYAN AGUS PURNOMO

Berita terkait

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

27 Maret 2017

Setya Novanto: Golkar Siap Menangkan Jokowi di Pilpres 2019  

Setya Novanto mengungkap hitung-hitungan apabila Jokowi kembali berhadapan dengan Prabowo dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

22 Maret 2017

Gagal Pilkada DKI, AHY Punya Modal Besar Ikut Pilpres 2019

Qodari mengatakan masyarakat cukup mengenal figur Agus Yudhoyono atau AHY ini

Baca Selengkapnya

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

16 Januari 2017

Tiap Parpol Bisa Ajukan Calon Presiden, Jokowi: Masih Proses

RUU Permilu Diperkirakan selesai sekitar bulan empat ke depan.

Baca Selengkapnya

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

10 September 2015

Sindrom I Want SBY Back, Sinyal Ani Yudhoyono Maju Capres?

Ada spekulasi bahwa Demokrat memunculkan sindrom I Want SBY Back untuk mempersiapkan Ani Yudhoyono.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

28 Oktober 2014

Jokowi Tak Butuh, Relawan Bakal Membubarkan Diri

Sampai saat ini mereka masih menunggu kepastian dari Jokowi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

13 Oktober 2014

Jokowi Dilantik, Relawan Jokowi-JK Berevolusi

Relawan Jokowi-JK turut mengontrol realisasi program pemerintah di pedesaan.

Baca Selengkapnya

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

9 Oktober 2014

Fahri: Koalisi Pro-Prabowo Tidak Berencana Pilpres MPR  

"Enggak ada agenda itu. Makanya, tidak perlu ditanyakan,"
kata


Fahri Hamzah soal agenda mengubah pemilihan presiden dari



langsung menjadi lewat MPR.

Baca Selengkapnya

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

30 September 2014

Giman Membawa Ratusan Pesan untuk Jokowi

Dalam perjalanannya, pria yang kesehariannya berjualan kue putu keliling itu membawa buku catatan yang berisi ratusan pesan ditulis tangan.

Baca Selengkapnya