TEMPO.CO, Sleman - Indonesia masih kekurangan dokter gigi. Dari 9.599 pusat kesehatan masyarakat (puskesmas), 40 persennya belum mempunyai dokter gigi dan fasilitas kesehatan gigi.
Idealnya, setiap puskesmas ada dokter dan fasilitas perawatan gigi. Satu dokter gigi idealnya menangani 10.000 warga. Namun, dari jumlah penduduk Indonesia sekitar 230-an juta, hanya ada 21.900 dokter gigi yang mempunyai STR (surat tanda registrasi).
"Memang, Indonesia masih kekurangan dokter gigi. Yang menjadi masalah sebenarnya bukan jumlah itu, tetapi puskemas itu masih 40 persen yang tidak mempunyai dokter gigi, yang banyak adalah dokter gigi privat (swasta)," kata Kepala Sub-Direktorat Bina Kesehatan Gigi dan Mulut Kementerian Kesehatan Sudono saat sosialisasi kesehatan gigi di Puskemas Depok 3, Sleman, Senin, 28, Oktober.
Penyakit gigi dan mulut menjadi permasalahan bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan tercatat ada sebanyak 45 persen mengalami gigi sensitif. Dari jumlah itu, 52 persennya tidak berkonsultasi ke dokter. Selain itu, 75 persen di antaranya tidak menangani dengan solusi yang baik dan benar.
Ia menyatakan, terkait permasalahan kekurangan dokter gigi ini, pemerintah hanya bisa mengandalkan pegawai tidak tetap (PTT). Namun itu pun kuotanya terbatas karena ada penerapan kebijakan moratorium pegawai negeri.
Sementara itu, program Jaminan Kesehatan Nasional yang akan berlaku per 1 Januari 2014 mengharuskan posisi medis di layanan kesehatan publik milik pemerintah harus terisi semuanya. Sedangkan di Daerah Istimewa Yogyakarta, dari 121 puskesmas, masih ada dua unit yang belum didukung tenaga dokter gigi dan tiga unit tanpa perawat. "Angka penyakit gigi di Daerah Istimewa Yogyakarta terbilang tinggi," kata dia.
Data riset kesehatan dasar per 2007 mencatat, penderita karies aktif di Daerah Istimewa Yogyakarta mencapai 52,3 persen, padahal angka nasional hanya 43,4 persen. Sementara untuk wilayah Sleman, dari 25 puskesmas, semuanya telah terisi tenaga dokter gigi.
"Bahkan ada satu puskesmas yag mempunyai dua dokter gigi," kata Kepala Seksi Kesehatan Khusus Dinas kesehatan Sleman Arif Wibowo.
MUH SYAIFULLAH
Baca juga:
Jakarta Marathon Bikin Macet, Jokowi: Biasanya Juga Macet
Kabar Anak Terjatuh di Gandaria City Hoax
Prabowo Pelihara Anak-anak Muda Alumni Luar Negeri
Acara Silaturahmi Korban 65 Diserang FAKI
Berita terkait
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
5 jam lalu
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.
Baca Selengkapnya5 Kampus Kedokteran Terbaik di Indonesia Versi QS WUR by Subject 2024
16 hari lalu
QS World University Rankings atau QS WUR by Subject 2024 kembali menghadirkan daftar kampus dengan jurusan kedokteran terbaik di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPeneliti UI Ungkap Tantangan Pemanfaatan Kecerdasan Buatan dalam Bidang Kedokteran
46 hari lalu
Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.
Baca SelengkapnyaMasih Mogok Kerja, Polisi Korea Selatan Gerebek Kantor Ikatan Dokter
1 Maret 2024
Polisi Korea Selatan menggerebek kantor ikatan dokter karena mogok kerja masih berlangsung.
Baca SelengkapnyaCerita Teman Anggi si Pembajak Shopee Mau Pinjamkan Rekening Banknya untuk Penipuan
20 Februari 2024
Kepada hakim, ALI tak menyangka temannya, Anggi, akan membajak paket Shopee dan menggunakan akun banknya untuk penipuan lantaran mahasiswi kedokteran.
Baca SelengkapnyaKisah Marie Thomas Melawan Diskriminasi hingga Jadi Dokter Perempuan Pertama di Hindia Belanda
19 Februari 2024
Marie Thomas dikenal sebagai dokter perempuan pertama. Ia melalui diskriminasi saat sekolah kedokteran
Baca SelengkapnyaApa Syarat Pendirian Fakultas Kedokteran di Indonesia?
8 Februari 2024
Pendirian Fakultas Kedokteran diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janjikan Bangun 300 Fakultas Kedokteran, Apa Tanggapan IDI dan IDAI?
8 Februari 2024
IDI dan IDAI menilai rencana Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran Prabowo bukan solusi yang tepat mengatasi masalah kesehatan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Bangun 300 Fakultas Kedokteran dan Beasiswa 10 Ribu Pelajar
4 Februari 2024
Calon presiden Prabowo Subianto menjanjikan 300 fakultas kedokteran dan beasiswa untuk 10 ribu pelajar.
Baca SelengkapnyaBiaya Kuliah Fakultas Kedokteran di ITS hingga IPB University
16 Januari 2024
Berapa besaran UKT untuk Program Studi Kedokteran?
Baca Selengkapnya