Ricuh Lahan Batam Disusupi Kepentingan Politik

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 25 Oktober 2013 06:27 WIB

39.000 buruh melakukan aksi di Batam, Rabu (3/10). TEMPO/Rumbadi Dalle

TEMPO.CO, Batam - Wakil Gubernur Kepulauan Riau Soerya Respationo menduga ricuh lahan Tanjung Uma sudah disusupi kepentingan politik.

"Masalah lahan menjadi pintu untuk memasukkan unsur politik dan SARA. Kalau termakan, Batam bisa rusuh," kata Soerya usai rapat Muspida di Batam, Rabu malam lalu.

Ia mengatakan sudah berupaya menenangkan masyarakat dengan mendatangi mereka tapi aksinya justru ditentang warga.

“Kalau saya kemudian diancam, diteror, dilempar roti, itu konsekuensi pemimpin," kata Soerya. Ia mengakui saat unjuk rasa berlangsung, rumahnya dijaga belasan ribu pendukungnya.

Kordinator Laskar Merah Putih, Purwadi menjelaskan lahan milik PT.Cahaya Dinamika Abadi itu dialokasikan pihak BP Batam ( dulu Otorita Batam ) pada 2003.

Menurut dia, posisi wakil gubernur di Laskar Merah Putih sebagai dewan pembina. “Tapi dia hadir saat unjuk rasa itu bukan sebagai dewan pembina. Dia hadir sebagai wakil gubernur yang berniat melerai," ujarnya.

RUMBADI DALLE| ANTARA| ISTI


Topik Terhangat:
Sultan Mantu|Misteri Bunda Putri |Gatot Tersangka| Suap Akil Mochtar |Dinasti Banten

Berita Terpopuler:
Miing Bagito: Jalan Banten Rusak oleh Lamborghini
Kantor Diubek-ubek KPK, Anak Buah Airin Bungkam
Miing: Airin Pernah Audisi Figuran Bagito Show
Inilah Kantor Wawan sebagai Wali Kota Malam
Bunda Putri Sering Mengaku Alumnus Minyak ITB 75




Berita terkait

Di Balik Kisruh BP Batam dan Lambannya Investasi

15 Desember 2018

Di Balik Kisruh BP Batam dan Lambannya Investasi

Pemerintah bakal melebur tugas yang diemban oleh Badan Perusahaan Batam atau BP Batam dengan Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Bubarkan BP Batam

13 Desember 2018

Pemerintah Berencana Bubarkan BP Batam

Darmin Nasution mengatakan pemerintah berencana membubarkan Badan Pengusahaan Batam (BP Batam).

Baca Selengkapnya

KEK Batam, Pemerintah Petakan Potensi Industri dan Pariwisata

6 Maret 2018

KEK Batam, Pemerintah Petakan Potensi Industri dan Pariwisata

Pemerintah membahas konsep Masterplan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Batam, termasuk potensi industri.

Baca Selengkapnya

80 Persen Unit Apartemen One Residence Batam Sudah Terjual

14 Februari 2018

80 Persen Unit Apartemen One Residence Batam Sudah Terjual

Sebanyak 80 persen dari 331 total hunian di proyek apartemen One Residence Batam telah terjual.

Baca Selengkapnya

Pulau Galang dan Pulau Rempang Bakal Jadi Lokasi Wisata

18 Januari 2018

Pulau Galang dan Pulau Rempang Bakal Jadi Lokasi Wisata

Kementerian terkait diharapkan menerbitkan peraturan yang mendukung rencana pengembangan Rempang dan Pulau Galang sebagai daerah tujuan wisata.

Baca Selengkapnya

Ini Janji Kepala BP Batam untuk Pulihkan Kejayaan Batam

19 Oktober 2017

Ini Janji Kepala BP Batam untuk Pulihkan Kejayaan Batam

Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo berjanji mengembalikan kejayaan Batam, termasuk menaikkan pertumbuhan menjadi 7 persen.

Baca Selengkapnya

Menhub: Terminal Khusus Pelabuhan di Batam Akan Dimerger

25 September 2017

Menhub: Terminal Khusus Pelabuhan di Batam Akan Dimerger

Menurut Menhub, terminal khusus pelabuhan di Batam yang tidak produktif akan dimerger untuk mengurangi jumlahnya.

Baca Selengkapnya

Penyebab Pengusaha Singapura Ragu Berinvestasi di Batam

25 April 2017

Penyebab Pengusaha Singapura Ragu Berinvestasi di Batam

Banyak hal yang perlu diperbaiki
Indonesia agar arus investasi
lebih deras, khususnya di Batam.

Baca Selengkapnya

Kenaikan Tarif UWTO di Batam Paling Tinggi 200 Persen

25 November 2016

Kenaikan Tarif UWTO di Batam Paling Tinggi 200 Persen

Pemerintah memutuskan kenaikan uang wajib tahunan otoritas (UWTO) di Batam tidak melebihi 200 persen.

Baca Selengkapnya

Penyesuaian Tarif Pelabuhan Batam Dikaji Ulang  

16 November 2016

Penyesuaian Tarif Pelabuhan Batam Dikaji Ulang  

"Kita cari solusi yang bisa menguntungkan semua pemangku kepentingan, baik masyarakat maupun investor."

Baca Selengkapnya