Pengelolaan Air di Yogya Jadi Contoh Asia Pasifik  

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 11 Oktober 2013 16:52 WIB

Seorang Warga mengambil air bersih dari lobang-lobang kecil yang di gali oleh warga di Kali Cipamingkis, Cibarusah, Jawa Barat, 30-8, 2012. Tiga desa di Kecamatan Cibarusah, Bekasi, Jawa Barat, mengalami krisis air bersih selama tiga bulan terakhir. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pengelolaan air di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang didasarkan pada kearifan lokal akan disosialisasikan kepada negara-negara di Asia Pasifik. Sosialisasi tersebut akan disampaikan dalam seminar internasional tentang air tingkat di Yogyakarta pada 2014.

"Kearifan lokal itu belum tentu ada di negara lain. Yogyakarta jadi pembelajaran untuk Asia Pasifik," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Kebumian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain usai bertemu Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Jumat, 11 Oktober 2013.

Kearifan lokal yang dimaksud Iskandar adalah adanya kelompok-kelompok pencinta air di Yogyakarta. Kelompok-kelompok tersebut melakukan kegiatan pelestarian air di berbagai tempat, termasuk di sungai-sungai. Bantuan pemerintah untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat dikelola secara mandiri.

Direktur Eksekutif Pusat Ekohidrologi Asia Pasifik LIPI Hery Harjono menambahkan, krisis air acapkali memunculkan konflik antar-rumah tangga hingga antarnegara. Perilaku individu yang menggunakan air secara berlebihan juga memicu krisis air tersebut.

Namun adanya kearifan lokal membuat masyarakat saat ini sudah mulai memahami adanya perubahan iklim yang ekstrem. "Saat kekeringan, masyarakat bisa menggunakan air seefisien mungkin," kata Hery.

Dia mencontohkan cara teknis untuk menghemat air adalah dengan menyediakan sumur resapan di tiap-tiap rumah tangga. Sumur resapan tersebut digunakan untuk menampung air hujan. Saat kemarau, sumur resapan bisa mengurangi krisis air akibat kekeringan. "Yogyakarta juga ada selokan Mataram. Itu merupakan konsep pengaturan hidrologi masa dulu," kata Hery.

Berdasarkan data LIPI, Sekretaris Eksekutif LIPI Ignasius DA Sutapa mengungkapkan Pulau Jawa adalah wilayah yang paling banyak menggunakan air di Indonesia. Jika berdasarkan aturan PBB, jatah satu orang adalah menggunakan air 60 liter per hari. Namun, saat ini penggunaan sudah melebihi 100 liter per hari.

PITO AGUSTIN RUDIANA

Berita Terpopuler
SBY: Saya Bukan Pejabat Kacangan
Gaji Hakim Konstitusi Cukup buat 'Lima Istri'
SBY Minta Luthfi Hasan Tak Bersaksi Palsu
200 Tanah Suami Airin, dari Banten sampai Melbourne
Cara Atut Menjadi Gubernur Banten Versi Jazuli

Berita terkait

Cerita dari Kampung Arab Kini

10 hari lalu

Cerita dari Kampung Arab Kini

Kampung Arab di Pekojan, Jakarta Pusat, makin redup. Warga keturunan Arab di sana pindah ke wilayah lain, terutama ke Condet, Jakarta Timur.

Baca Selengkapnya

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

14 hari lalu

Begini Antusiasme Ribuan Warga Ikuti Open House Sultan Hamengku Buwono X

Sekda DIY Beny Suharsono menyatakan open house Syawalan digelar Sultan HB X ini yang pertama kali diselenggarakan setelah 4 tahun absen gegara pandemi

Baca Selengkapnya

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

50 hari lalu

Menengok Sejarah 13 Maret sebagai Hari Jadi DIY dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Penetapan 13 Maret sebagai hari jadi Yogyakarta tersebut awal mulanya dikaitkan dengan Perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755

Baca Selengkapnya

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

55 hari lalu

DI Yogyakarta Berulang Tahun ke-269, Tiga Lokasi Makam Pendiri Mataram Jadi Pusat Ziarah

Tiga makam yang disambangi merupakan tempat disemayamkannya raja-raja Keraton Yogyakarta, para adipati Puro Pakualaman, serta leluhur Kerajaan Mataram

Baca Selengkapnya

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

58 hari lalu

Ketua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan

Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

20 Januari 2024

Badai Tropis Anggrek Gempur Gunungkidul, Ada 27 Kerusakan

Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat 27 kejadian kerusakan dampak Badai Tropis Anggrek yang terdeteksi di Samudera Hindia.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

4 Januari 2024

Yogyakarta Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG : Potensi Sama sampai Minggu

BMKG menjelaskan perkiraan cuaca Yogyakarta dan sekitarnya hingga akhir pekan ini, penting diketahui wisatawan yang akan liburan ke sana.

Baca Selengkapnya

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

8 Desember 2023

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas, Sejumlah Desa Terkena Dampak

Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Yogyakarta mengeluarkan awan panas guguran.

Baca Selengkapnya

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

8 Desember 2023

Kader PSI Ade Armando Dilaporkan ke Polisi Dijerat UU ITE, Begini Bunyi Pasal dan Ancaman Hukumannya

Politikus PSI Ade Armando dipolisikan karena sebut politik dinasti di Yogyakarta. Ia dituduh langgar Pasal 28 UU ITE. Begini bunyi dan ancaman hukuman

Baca Selengkapnya

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

8 Desember 2023

Begini Sejarah Panjang Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sejarah panjang hingga memiliki otonomi khusus. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya