Ketua Komisi IV DPR Bantah Terima Duit Rp 1,3 M

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 7 Oktober 2013 14:45 WIB

Muchammad Romahurmuziy. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pertanian Dewan Perwakilan Rakyat Romahurmuziy membantah pernah menerima US$ 130 ribu dari Elda Devianne Adiningrat. Romahurmuziy mengaku heran disebut pernah terima duit dalam proyek pengadaan bibit jagung tersebut. "Pertama heran, kedua saya prihatin," kata Romahurmuziy di Kompleks DPR, Senin, 7 Oktober 2013.

Romi--sapaan Romahurmuziy--mengatakan sama sekali tak kenal dengan Elda. Apalagi, kata Romi, orang-orang yang disebut suruhannya Elda. "Kenal saja tidak apalagi berurusan," kata Romi.

Atas tuduhan itu, Romi merasa dipojokkan. Menurutnya pengakuan Yudi Setiawan--bos Elda di PT Cipta Terang Abadi--di sidang Tindak Pidana Korupsi hari ini, Senin, 7 Oktober 2013, amat bahaya dan merusak nama baiknya. "Ngawur sekali itu Yudi," kata Romi.

Pada sidang Luthfi Hassan Ishaaq, Direktur PT Cipta Terang Abadi Yudi Setiawan menyebut Romi pernah menerima duit senilai US$ 130 ribu atau sekitar Rp 1,3 miliar dari Elda. Yudi tahu ihwal pemberian duit itu dari suami Elda, Denny Adiningrat. Duit itu dipinjam Elda dari Yudi.

Menurut pengakuan Denny, kata Yudi, duit itu diberikan kepada Romi melalui Dedi Yamin, direktur salah satu anak perusahaan PT Sang Hyang Sri, pada Maret 2012 di Singapura. Duit itu untuk memuluskan lelang tender pengadaan bibit jagung yang kemudian dimenangi oleh PT Radino Bio Adicta, perusahaan milik Elda.

Yudi Setiawan, yang dua kali kalah lelang, kemudian meminta petunjuk ke Luthfi Hassan Ishaaq yang saat itu Presiden PKS dan dekat dengan Menteri Pertanian Suswono. Yudi kemudian menyetor Rp 250 juta ke Luthfi sebagai tanda perkenalan lewat Ahmad Fathanah.

KHAIRUL ANAM

Terhangat
Ketua MK Ditangkap | Dinasti Banten | APEC | Info Haji|Pembunuhan Holly Angela

Terpopuler
5 Tuntutan Jawara Banten Terkait Ratu Atut
Silsilah Dinasti Banten, Abah Chasan dan Para Istri
Beredar, Surat dari Akil Mochtar ke MK
Soal Ratu Atut, Jawara Banten 'Tantang' KPK
Akal-akalan Putusan Akil, Wani Piro?

Berita terkait

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

53 hari lalu

Izin Impor Daging Sapi Telat Rilis, Stok Menipis bikin Harga Melambung

Asosiasi Pengusaha Impor Daging Indonesia sebut izin rilis impor daging sapi telat keluar, hanya 2 minggu sebelum ramadan. Memicu kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

30 Juni 2022

KPK Lelang Tanah dan Bangunan Terpidana Kasus Impor Daging Ahmad Fathanah

KPK akan melelang tanah dan bangunan sitaan milik terpidana kasus suap pengurusan kuota impor daging dan tindak pidana pencucian uang Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

16 November 2021

Mahkamah Agung Tolak PK Bekas Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

Mahkamah Agung menolak permohonan Peninjauan Kembali (PK) Luthfi Hasan Ishaaq yang dijatuhi vonis 18 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

2 Juni 2020

Bos PPI Klarifikasi Soal Dugaan Korupsi Impor Daging

PT PPI menyatakan pihak yang terlibat dalam dugaan suap impor daging sapi sudah tidak menjabat lagi di perusahaan.

Baca Selengkapnya

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

11 April 2020

3 Tahun Penyerangan, Novel Singgung E-KTP dan Suap Impor Daging

Penyidik senior KPK Novel Baswedan kembali menyimggung kasus e-KTP dan suap impor daging.

Baca Selengkapnya

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

15 Agustus 2019

Kadin Anggap Impor Daging Sapi Brasil Memicu Persaingan Sehat

Rencana impor daging sapi asal Brasil dinilai dapat memicu persaingan pasar daging yang lebih sehat di dalam negeri.

Baca Selengkapnya

KPK Akan Lelang Aset Sitaan Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

22 Desember 2018

KPK Akan Lelang Aset Sitaan Eks Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq

KPK akan melelang barang rampasan milik terpidana kasus suap daging sapi, Lutfi Hasan Ishaq dan Ahmad Fathanah.

Baca Selengkapnya

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

13 Oktober 2018

Meski Anonim, Dokumen Indonesialeaks Sudah Diverifikasi

Direktur Eksekutif Tempo Institute, Mardiyah Chamim, mengatakan narasumber anonim dalam Indonesialeaks diterapkan untuk keselamatan informan.

Baca Selengkapnya

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

13 Juni 2017

Patrialis Akbar Didakwa Terima Suap USD 70 Ribu dan Janji Rp 2 M

Mantan Hakim MK Patrialis Akbar didakwa menerima suap sebesar USD 70 ribu dan Rp 4,043 juta dari pengusaha daging impor Basuki Hariman.

Baca Selengkapnya

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

6 Maret 2017

Investigasi Suap, KPK Minta Bea-Cukai Buka Data Impor  

Bea-Cukai diminta membuka data impor komoditas pangan.

Baca Selengkapnya