Kasus Akil, Begini KPK Tangkap Bupati Gunung Mas

Reporter

Jumat, 4 Oktober 2013 05:36 WIB

Bupati Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Hambit Bintih. Foto: BPBD Gunung Mas

TEMPO.CO , Jakarta--Manajer Humas Hotel Redtop, Pecenongan, Jakarta Pusat Danang Ambar Kreshno mengatakan bahwa Komisi Anti Rasuah menangkap Bupati Gunung Mas, Hambit Bintih. Bersama dengan seorang pengusaha berinisial DN, ia dicokok pada pukul 22.00 WIB hari Rabu, 2 Oktober 2013. "Sedangkan istri Hambit tidak ikut dibawa KPK," kata Danang saat ditemui di Hotel Redtop pada Kamis, 3 Oktober 2013. Istri Hambit, kata Danang, baru meninggalkan hotel pada pagi ini, Kamis, 3 Agustus 2013.

Anggota KPK datang dua kali. Pertama, dengan membawa surat penangkapan, mereka datang untuk meringkus Hambit dan DN. "Anggota KPK datang menunjukkan surat resmi untuk melakukan penjemputan kepada tamu kami," kata Danang. Lalu petugas hotel pun mengantar anggota KPK ke kamar yang dituju. Setelah itu petugas hotel dipersilahkan meninggalkan mereka. Saat itu, terjadi pembicaraan di antara ketiganya.

Tim anti rasuah yang kedua datang kembali untuk mengambil seluruh dokumen yang dibawa oleh Hambit dan DN saat di hotel. Anggota anti rasuah melakukan penggeledahan dan pemeriksaan kamar yang digunakan pak hambith. Namun pihak hotel tak tahu barang atau dokumen seperti apa yang dibawa oleh KPK dari kamar incumbent dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. "Saat akan check in, Pak Hambit tak mau barangnya dibawakan oleh bell boy," ucapnya.

Hingga kini, kamar yang dihuni oleh Hambit masih disegel KPK untuk keperluan penyelidikan. Rencananya, jika sampai 3 hari kamar masih disegel, pihak hotel akan menanyakan kapan bisa dibuka kembali. Selain itu, petugas security Hotel Redtop juga dibawa KPK sebagai saksi. "Sejak semalam hingga tadi siang, staf keamanan saya belum kembali dari kantor KPK," katanya.

Sebelumnya, Operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi malam ini ternyata juga terjadi di dua tempat. Penangkapan tak hanya dilakukan di Kompleks Widya Chandra III Nomor 7 yang merupakan rumah Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar. "Penangkapan juga dilakukan di Hotel Redtop," kata sumber Tempo, Rabu, 2 Oktober 2013.

Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi Johan Budi Sapto Prabowo mengatakan KPK menangkap HB, seorang kepala daerah, dan DH di hotel di kawasan Jakarta Pusat. HB diduga kuat Bupati Gunung Mas, Hambir Bintih.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Berita terkait:

Akil Mochtar Cs Ditahan di Rutan KPK
Usai Tangkap Akil, KPK Geledah Empat Tempat
Adik Atut Tersangka, Mahasiswa Banten Digunduli
Tampil dengan KPK, Patrialis Batuk dan Tepok Jidat

Berita terkait

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

23 menit lalu

Surati Jokowi Soal Pansel KPK, Muhammadiyah Sebut Istana Belum Respons

PP Muhammadiyah belum mendapatkan balasan surat dari Jomowi soal usulan mereka mengenai pembentukan Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK.

Baca Selengkapnya

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

4 jam lalu

LHKPN Janggal Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, KPK: Harta Rp 6 Miliar Tapi Bisa Beri Pinjaman Rp 7 Miliar?

KPK telah menjadwalkan pemanggilan eks Kepala Bea Cukai Purwakarta pekan depan untuk mengklarifikasi kejanggalan LHKPN.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

6 jam lalu

KPK Geledah Rumah Adik Syahrul Yasin Limpo di Makassar, Setelah Sita 1 Rumah SYL

Nilai rumah mewah Syahrul Yasin Limpo yang disita KPK di Makassar tersebut diperkirakan sekitar Rp4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

7 jam lalu

Saksi Sebut Syahrul Yasin Limpo Minta Ditjen Tanaman Pangan Kementan Bayar Lukisan Rp 100 Juta

Permintaan untuk membayar lukisan itu disampaikan oleh eks Staf Khusus (Stafsus) Syahrul Yasin Limpo yaitu Joice Triatman.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

12 jam lalu

Nurul Ghufron Kembali Jalani Sidang Etik, Ini Penjelasannya

Nurul Ghufron mengatakan besok dia akan kembali menjalani sidang etik dengan agenda pembelaan.

Baca Selengkapnya

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

13 jam lalu

KPK Panggil Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Pekan Depan

Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta, Rahmady Effendy, akan menjalani klarifikasi soal LHKPN-nya di KPK pekan depan.

Baca Selengkapnya

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

14 jam lalu

Korupsi Rumah Dinas DPR, KPK: Vendor Dapat Keuntungan Secara Melawan Hukum

KPK memeriksa Indra Iskandar, Sekjen DPR RI, dalam kasus korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

17 jam lalu

Jaksa KPK Lacak Sumber Pembelian Mercedes Benz Sprinter 315 CD Milik Syahrul Yasin Limpo

Jaksa KPKsedang melacak sumber pembelian mobil Mercedes Benz Sprinter 315 CD hitam milik Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang disita oleh penyidik.

Baca Selengkapnya

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

19 jam lalu

Setelah Sita Satu Rumah di Jaksel, KPK Kembali Sita Rumah SYL di Makassar Senilai Rp 4,5 Miliar

KPK kembali menyita sejumlah aset milik eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau SYL, kali ini sebuah rumah di Makassar senilai Rp 4,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

21 jam lalu

Kemenkeu Berhentikan Kepala Bea Cukai Purwakarta, Berikut Profil Rahmady Effendy dan Kasusnya Soal LHKPN

Kepala Bea Cukai Purwakarta Effendy Rahmady dituduh melaporkan hartanya dengan tidak benar dalam LHKPN. Apa yang membuatnya diberhentikan Kemenkeu?

Baca Selengkapnya